[25]

17.6K 1.5K 68
                                    

HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

MAKASI

Albert terlihat mondar-mandir di depan salah satu ruangan rumah sakit. Rasa takut jelas menghantui pria tampan itu terlebih lagi saat melihat darah disela-sela kaki Sheren semakin membuat Albert terus berfikir buruk.

Berselang beberapa menit, suster keluar dan menghampiri Albert yang terlihat sangat khawatir itu.

"Dokter meminta tuan untuk masuk kedalam." ucap sang suster.

Tanpa berlama-lama, Albert langsung memasuki ruangan itu. Albert sedikit berlari menghampiri brankar sang istri yang masih terisak dalam tangisan nya.

"Hiks.. baby kita hiks.." tangis Sheren saat Albert perlahan memeluk tubuh nya.

Albert mencoba untuk menenangkan Sheren yang justru semakin menangis dipelukan nya. Tanpa henti, Albert terus mengusap punggung Sheren dan beberapa mengecup kening istrinya itu.

"Tenanglah, nona." ucap dokter Hana yang mendekati Sheren yang menangis histeris dipelukan Albert.

"Kandungan istri ku baik-baik saja kan?" tanya Albert sambil menatap dokter Hana.

Sebelum menjawab pertanyaan Albert, dokter Hana sedikit tersenyum. Jika Albert telat membawa Sheren ke rumah sakit maka dokter Hana bisa pasti Albert akan gagal menjadi seorang Daddy.

"Semuanya baik-baik saja, tuan. Pendarahan yang nona Sheren alami sudah saya tangani dan saya minta nona Sheren dirawat dan melakukan bedrest nantinya. Saya sudah menyuntikkan penguat kandungan pada infus nona Sheren dan saya minta agar tuan lebih menjaga nona Sheren. Ini adalah kehamilan pertama dan juga masih trimester pertama dan itu sangat berpotensi akan terjadi nya keguguran." jelas dokter Hana yang membuat Albert dan Sheren bernafas lega.

"Dengarkan, sayang. Baby kita baik-baik saja dan berhenti lah menangis." ucap Albert lembut sambil menghapus air mata Sheren.

Sheren hanya mengangguk lemah, wanita itu sudah berfikir terlalu jauh tapi nyata nya semua baik-baik saja.

Sekarang Albert menatap sambil mengelus lembut tangan Sheren yang terdiri diatas brankar nya. Sheren sekarang sudah berada di ruang rawat bahkan Albert juga meminta agar lantai yang Sheren tempati dikosongkan dan jadi nya di lantai itu hanya ada Sheren.

"Terimakasih sudah mau bertahan demi Mommy dan juga Daddy, sayang." ucap Albert lembut sambil mengusap perut Sheren.

Tanpa sadar Albert menetaskan air matanya. Jujur saja Albert sangat takut, ia berfikir calon anaknya akan pergi tapi Albert sangat bersyukur karena hal itu tidak terjadi.

Saat Albert menutupi wajahnya dengan telapak tangannya, tiba-tiba saja Sheren bangun dan memegang lembut tangan sang suami. Albert hanya diam sambil terus menutupi wajahnya, ia tidak mau Sheren melihat nya seperti ini.

"Sayang..." panggil Sheren pelan saat Albert terus menutupi wajahnya.

Sheren hanya diam sambil menatap Albert yang terus menutupi wajahnya, walaupun tidak terdengar suara tangisan tapi Sheren bisa melihat dengan jelas air mata membasahi wajah sang suami.

"Daddy.." ucap Sheren yang berhasil membuat Albert mendekat ke arahnya.

Tidak hanya mendekati, Albert justru menaiki brankar Sheren yang cukup luas lalu memeluk tubuh sang istri dari samping. Bukan nya berhenti menangis, Albert justru semakin terisak dan menyembunyikan wajahnya pada tubuh Sheren.

JODOHKU OM-OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang