[35]

12.6K 1.2K 88
                                    

HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

MAKASI

Sheren mengelus lembut perut buncitnya selagi menunggu namanya dipanggil untuk memasuki ruangan dokter Hana. Untuk pertama kalinya, Sheren melakukan check up kandungan tanpa didampingi oleh Albert.

Walaupun ada Andy yang mendampingi nya tapi tetap saja wanita cantik itu menginginkan kehadirannya sosok suami nya itu.

"Nyonya Sheren." panggil suster yang membuat Sheren perlahan bangkit dari duduknya.

"Tunggu di luar saja." ucap Sheren pada Andy.

Andy hanya menganggukkan kepalanya dan memilih untuk menunggu tepat di samping pintu berwarna putih itu.

Sementara di dalam ruangan, dokter Hana tersenyum manis saat melihat Sheren datang seorang diri. Ia sudah mengetahui apa yang terjadi pada Sheren dan tidak mau membuat Sheren bersedih, dokter Hana langsung melakukan mengecekkan.

Selama dokter Hana melakukan mengejek bahkan dokter cantik itu juga menjelaskan keadaan anak yang ia kandungan tapi Sheren terlihat abai.

Setelah semua selesai, dokter Hana meminta agar Sheren duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan nya.

"Saya rasa nyonya harus lebih memperhatikan mereka. Saya tahu semua masalah yang nyonya hadapi sekarang tapi ingat ada dua malaikat kecil yang bergantung hidup pada nyonya sekarang." jelas dokter Hana yang membuat Sheren terkejut.

"A..apa? Mereka..?" ucap Sheren seakan tidak percaya atas apa yang dokter Hana katakan.

"Ya, mereka. Nyonya sedang mengandung anak kembar, untuk jenis kelamin belum bisa terlihat jelas karena usia kehamilan baru enam belas minggu." jelas dokter Hana.

Sheren hanya bisa tersenyum saat mendengar penjelasan dokter Hana. Bahagia? Jelas Sheren bahagia tapi ia akan lebih bahagia jika Albert ada disampingnya.

>>> JODOHKU OM-OM <<<

Seperti hari-hari biasa, Sheren akan selalu memilih untuk mengurung diri dikamar. Seperti sekarang, ia hanya duduk melamun di balkon kamar dan menikmati cuaca sore hari yang terbilang cukup cerah.

"Kalau saja Daddy tahu mungkin Daddy akan senang." gumam Sheren sambil mengusap lembut perut nya.

Terhitung udah satu bulan Sheren hidup tanpa kehadiran sosok suami nya itu. Sudah banyak air mata yang ia tumpahan tiap harinya dan setelah melakukan pemeriksaan beberapa hari lalu, Sheren bertekat tidak akan bersedih terlalu dalam lagi.

Berjam-jam Sheren hanya duduk di balkon kamar sampai pada akhirnya ia memilih untuk menuju ruang tengah yang mana ada Lia dan juga Gilang disana.

"Wihhh besar amat tuh perut? Isi dua yaa, Ren?" tanya Gilang dan tidak lepas dari perut Sheren yang terlalu buncit untuk kandungan berusia empat bulan itu.

Sementara Lia menatap Gilang dengan tatapan yang tidak dapat diartikan, bisa-bisa nya lelaki mesum itu bertanya seperti itu pada Sheren.

"Lo kira mie apa isi dua." ketus Lia yang membuat Sheren tersenyum tipis.

"Malah senyum lagi, jawab kek pertanyaan gue." ucap Gilang sambil menatap Sheren yang sedikit tersenyum.

JODOHKU OM-OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang