[36]

12.3K 1.3K 170
                                    

HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

MAKASI

"Tenang Sheren, tenang. Semuanya akan baik-baik saja." gumam Sheren mencoba untuk menenangkan dirinya.

Lagi dan lagi Kevin memaksa masuk ke rumah nya tapi beruntung ada Marco yang sigap menangkap dan menyeret tubuh Kevin keluar dari pekarangan rumah.

"Mau saya obati nyonya?" tanya Andy yang datang sambil membawa kotak P3K.

Sheren hanya menggeleng, perlahan ia mengambil kotak P3K yang Andy bawakan lalu mulai mengobati luka sayatan di tangannya. Andai saja Marco tidak datang tepat waktu maka Sheren tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.

"Hari ini nyonya harus melakukan check up kandungan." ucap Andy mencoba untuk memperingati Sheren.

"Aku tidak akan keluar dari rumah ini sampai Albert pulang!" tegas Sheren.

"Tapi anda belum melakukan check up kandungan selama dua bulan ini, nyonya." ucap Andy karena selama dua bulan ini Sheren tidak mau keluar rumah bahkan untuk melakukan check up.

"Pergilah, Andy! Aku malas berdebat dengan diri mu." tegas Sheren lalu bangkit dan perlahan menuju kamar nya.

Setibanya dikamar, Sheren menatap sendu pada kamarnya. Kamar ini adalah saksi bisu  akan tangisan Sheren yang terus saja jatuh selama tiga bulan ini.

"Udah tiga bulan kamu pergi. Apa kamu nggak kangen aku sama baby twins kita." gumam Sheren sambil menatap foto Albert.

Sheren terus mengusap foto Albert karena jujur saja wanita cantik itu sangat merindukan sosok sang suami. Tiga bulan hidup tanpa Albert bukanlah hal mudah bagi Sheren.

Selain menahan rasa rindu ia juga harus menanggung beban pikiran yang cukup banyak. Kehadiran Kevin dan Dio yang terobsesi pada nya membuat Sheren jatuh sakit beberapa waktu lalu.

Tapi sekarang keadaan Sheren sudah mulai membaik.

"Tiga bulan lagi kita akan bertemu sayang dan jika dalam waktu tiga bulan itu Daddy belum kembali maka kita yang akan meninggalkan Daddy untuk selama nya." guman Sheren sambil menatap perut nya yang sudah sangat buncit itu.

Jika kalian mengira ucapan Sheren hanya candaan semata maka kalian salah. Wanita cantik itu sudah berjanji pada diriku sendiri jika Albert belum kembali juga sebelum ia melahirkan maka Sheren berniat ingin pergi saja dari dunia ini.

"Mana janji kamu yang akan bantu aku untuk jadi Mommy yang baik untuk anak kita? Tapi aku masih berharap agar kamu ingat aku dan pulang ke rumah, Al."

>>> JODOHKU OM-OM <<<

Sarah berjalan pelan menuju kamar sang anak yang berada di lantai dua. Setiap ada waktu, Sarah dan Wahyu akan menyempatkan diri untuk menemui anak semata wayangnya itu.

Ceklek...

Setelah membuka pintu, Sarah perlahan mendekati Sheren yang duduk sendirian di balkon kamar. Sarah tersenyum manis saat Sheren menatap nya tapi melihat keadaan Sheren sekarang membuat Sarah iba.

Kantung mata anak nya itu terlihat jelas dan ditambah lagi Sheren jauh lebih kurus dari tiga bulan lalu.

"Bagaimana keadaan cucu bunda, sayang." tanya Sarah lembut sambil mengusap lengan anak nya itu.

JODOHKU OM-OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang