[26]

15.5K 1.2K 71
                                    

HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

MAKASI

Sheren menatap wajah tampan Albert yang sedang tertidur pulas sambil menghadap dirinya. Pria tampan itu memilih untuk tidur di brankar yang cukup luas jika ditiduri hanya untuk satu orang.

Walaupun sedang tertidur diatas brankar yang sama tapi Albert justru memeluk tubuh Sheren agar tidak jatuh. Sheren juga sudah berusaha lepas dari pelukan Albert karena merasa sesak tapi tetap saja tidak berhasil.

"Sayang lepas dulu dongg, sesak nihh." ucap Sheren sambil mencoba untuk melepaskan tangan kekar Albert dari pinggang nya.

Sheren mendecah kesal saat Albert tidak kunjung bangun dari tidurnya. Tapi Sheren tidak patah semangat, ia terus berusaha membangunkan sang suami. Setelah hampir lima belas menit berusaha, Albert akhirnya bangun dan menatap Sheren yang terlihat marah itu.

"Turun! Aku mau tiduran di sini, seorang diri!" tegas Sheren namun Albert masih diam menatap wajah istrinya itu.

Setelah sadar sepenuhnya, Albert turun dan memilih untuk duduk di kursi yang berada tepat di samping brankar.

Cup..

Albert mengecup pucuk kepala Sheren yang membuat wanita itu terdiam lalu sedikit tersenyum. Tidak sampai disitu, Albert juga mengusap lembut perut Sheren dan mulai bicara aneh pada calon anaknya itu.

"Baby mau apa? Kalau mau sesuatu beritahu Daddy saja jangan buat Mommy marah-marah tidak jelas." ucap Albert sambil mengelus dan beberapa kali mengecup perut Sheren.

Sheren menatap jengkel setelah mendengar ucapan Albert tadi. Bisa-bisa dia mengatakan kalau Sheren marah-marah tidak jelas dan apa itu, menyuruh calon anaknya mengatakan apa yang ia inginkan.

"Bisa nggak sih ngomong nya jangan aneh-aneh?" tanya Sheren yang membuat Albert terkekeh kecil.

Melihat Albert yang terkenal kecil itu membuat mood Sheren hancur bahkan sekarang ia lebih memilih untuk memunggungi Albert dan sibuk dengan handphone nya. Sedangkan Albert memilih untuk diam sampai setengah jam berlalu, Albert memilih untuk keluar dari ruangan tanpa sepatah katapun.

"Ihh kok gitu sihh." gerutu Sheren saat menyadari Albert keluar tanpa sepatah katapun.

Perlahan, Sheren bangkit dan memilih turun dari brankar. Entah lupa atau bagaimana tapi Sheren berjalan begitu saja dan membuat infus yang menempel ditangan nya tercabut secara paksa dan mulai mengeluarkan darah.

"Akkhhh.. sakit lagi." gerutu Sheren sambil memegangi tangan nya.

Ceklek..

Sheren berharap orang yang mamasuki ruangan nya adalah Albert tapi justru suster lah yang masuk. Melihat Sheren yang tidak menggunakan infus ditambah lagi tangan Sheren yang mengeluarkan darah membuat suster tadi langsung menyuruh Sheren untuk kembali ke brankar.

Dengan telaten suster itu mulai membersihkan darah ditangan Sheren dan kembali memasang infus. Setelah selesai dan memastikannya keadaan Sheren baik-baik saja, suster itu pun pergi dan meninggalkan Sheren sendirian.

"Mommy laper sayang." ucap Sheren sambil mengusap perut nya.

Mata Sheren berbinar saat melihat Albert memasuki ruangan nya. Sedangkan Albert yang awalnya berjalan pelan mendekati Sheren langsung mempercepat langkah nya saat melihat tetesan darah di lantai.

JODOHKU OM-OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang