[3]

44.4K 3.1K 182
                                    

HAPPY READING

Albert menatap dirinya dengan bangga dari pantulan cermin yang berada di kamar mewahnya. Dengan setelan jas serba hitam namun terlihat mewah ditambah lagi jam tangan yang harga nya cukup mahal melingkar di pergelangan tangannya, Albert tersenyum saat melihat kesempurnaan yang ia miliki.

"Tuan, sarapan sudah siap." ucap wanita tua yang berprofesi sebagai salah satu pembantu dirumah megah Albert.

Dengan langkah yang tidak begitu besar, Albert berjalan keluar dari kamar dan langsung menuju meja makan. Albert duduk di kursi yang biasa ia duduki lalu mulai menyantap sarapan yang sudah para pembantu nya siap kan.

Namun baru beberapa kali suapan, Albert terpaksa berhenti karena handphone tipis nya terus saja berbunyi. Saat melihat siapa yang menghubungi nya, Albert sedikit tersenyum sebelum menerima sambungan telepon itu.

"Kenapa kau tidak datang selama honey? Aku sudah mempersiapkan semuanya tapi kau tidak datang."

"Maaf Laura tapi aku rasa
hubungan kita cukup sampai
disini dan berhenti mengusik
hidupku lagi."

"Berhenti lah bercanda honey, itu tidak lucu "

"Apa aku pernah bercanda
dalam setiap ucapan ku?"

"Setelah kau menikmati tubuhku, kau pergi begitu saja!! Dasar brengsek!!"

"Wow tenanglah, aku
menikmati tubuh mu itu
tidak gratis jadi berhenti
menyebut ku brengsek."

"Terserah apa yang mau kau katakan bajingan!! Tapi aku pastikan kau akan menyesal suatu saat nanti!!"

Panggil telfon itu terputus secara sepihak tapi Albert sama sekali tidak peduli. Laura bukanlah hal yang begitu penting bagi seorang Albert. Ia bisa saja mendapatkan wanita lain yang mungkin saja lebih dari Laura.

Selang sepuluh menit, Albert selesai menyantap sarapannya. Mata indah Albert menatap jam tangannya dan memperlihatkan pukul tujuh pagi, itu artinya masih ada sedikit waktu untuk Albert datang menjemputnya gadis manis nya.

Tanpa berlama-lama, Albert langsung memasuki mobil mewah nya dan menyalakan mesin mobil lalu pergi ke rumah gadis manisnya.

Tidak butuh waktu lama, sekarang Albert berdiri tepat di pintu rumah Sheren. Perlahan Albert memencet bel dan tidak berselang lama pintu terbuka dan memperlihatkan sosok Wahyu, papa Sheren.

"Tuan Albert? Ada keperluan apa datang ke rumah saya?" tanya Wahyu karena tidak pernah menyangka orang seperti Albert datang ke rumahnya.

"Bisa kita bicara di dalam saja." ucap Albert yang membuat Wahyu mengangguki ucapan Albert tadi.

Albert menatap seisi rumah, walaupun tidak ada apa-apa nya dibandingkan rumah nya tapi Albert mencoba untuk tetap tersenyum.

"Dimana Sheren? Apa dia sudah berangkat sekolah?" tanya Albert yang membuat Wahyu sangat terkejut.

Wahyu masih mencoba untuk mencerna setiap kata yang baru saja Albert lontarkan. Bagiamana bisa seorang Albert Locco Gracious datang kerumahnya dan bertanya keberadaan anak semata wayangnya, pikir Wahyu.

"S.. Sheren masih dikamar tapi kenapa tuan bertanya seperti itu?" tanya Wahyu.

Albert menatap sekilas Wahyu sebelum menjelaskan apa tujuannya bertamu kemari.

JODOHKU OM-OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang