HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA
TERIMAKASIH
Albert menatap Sheren dengan rasa khawatir, istri nya itu terlihat sangat pucat ditambah lagi Sheren mengeluh mual. Melihat keadaan Sheren sekarang semakin membuat Albert yakin kalau istrinya itu sedang mengandung.
"Masih mual?" tanya Albert sambil mengusap pucuk kepala Sheren.
Sheren hanya menganggukkan kepalanya dan perlahan memeluk erat tubuh Albert. Sedangkan Albert hanya bisa mengelus punggung istrinya itu.
"Jangan tidur lagi yaa. Kamu harus siap-siap untuk ke sekolah, sayang." ucap Albert lembut.
Sheren menatap kesal pada Albert, ia sudah mengambil posisi untuk tidur tapi mendengar ucapan suaminya itu membuat Sheren kesal sendiri.
"Cuma satu hari ini lagi sayang. Setelah itu kamu bebas melakukan apapun." ucap Albert.
Hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelas dan sayang jika Sheren tidak ikut. Perlahan Sheren turun dari ranjang dan berjalan cepet memasuki kamar mandi.
Albert sedikit terkejut saat Sheren membanting kuat pintu kamar mandi. Tapi sepersekian detik, Albert terkekeh kecil melihat sifat Sheren beberapa hari ini. Terkadang sangat manja, cengeng dan sekarang marah-marah tidak jelas.
Tapi itu tidak menjadi masalah bagi Albert. Justru itu membuat Albert semakin yakin kalau Sheren sedang mengandung anak nya.
Albert pun memilih untuk keluar dari kamar dan menunggu Sheren di meja makan saja. Sembari menunggu, Albert sibuk mengecek beberapa berkas sebelum berangkat ke kantor.
"Tuan." ucap Andy yang membuat Albert langsung menatap nya.
"Aileen kembali berusaha untuk memasuki rumah ini tapi saya sudah memerintahkan beberapa bodyguard untuk berjaga di depan gerbang." jelas Andy.
"Bagus. Jangan biarkan siapapun masuk ke rumah ini tanpa seizin ku." perintah Albert yang langsung diangguki oleh Andy.
Setelah Andy pergi, Albert menetap Sheren yang baru saja turun dan langsung menyantap sarapan nya.
"Kenapa lagi, hm?" tanya Albert lembut dan sedikit menarik kursi Sheren agar lebih dekat dengan dirinya.
"Cape." jawab Sheren.
"Cape kenapa? Kamu tidak melakukan kegiatan apapun." ucap Albert lalu tertawa kecil.
Sheren diam menatap Albert yang tertawa itu dengan tatapan datar nya dan itu membuat Albert gemas sendiri lalu membawa tubuh mungil Sheren untuk duduk di pangkuan nya.
Sheren menghirup aroma tubuh Albert yang membuat sedikit nyaman.
"Makan dulu yaa." ucap Albert sambil mengusap punggung istrinya itu.
"Suapin." minta Sheren dan langsung diangguki oleh Albert.
Albert dengan telaten menyuapi istrinya itu tapi baru beberapa kali suapan, Sheren sudah meminta untuk berhenti. Albert menatap wajah Sheren yang terlihat cukup pucat.

KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU OM-OM
Cerita PendekKetika pria berusia 28 tahun jatuh cinta pada gadis SMA maka apa yang akan terjadi selanjutnya? Inilah kisah cinta Albert yang berusia 28 tahun dan Sheren yang masih berusia 17 tahun. Akankah kedua nya bisa hidup bersama-sama atau tidak? Entahlah, h...