#1 Keluarga Baru

809 88 1
                                    

Ja Dan First pertama kali bertemu ketika berumur 15 tahun , ketika masa remaja, mereka harus memahami bahwa mereka akan bertemu dengan keluarga baru setelah ayah dan ibu mereka memilih menikah kembali setelah bercerai.

Saat itu ..
Ja dan First saling melihat ketika ayah dan ibunya memperkenalkan diri mereka masing-masing.

"First, kenalkan dia ayah baru mu dan dia akan menjadi saudara mu namanya Ja" ucap ibu first yang duduk bersebelahan dengan First.

Tidak ada yang terpikirkan dalam benak First, umurnya masih muda saat itu,menolak pun ia tak bisa.

"Tidak ada yang bisa menggantikan ibu, ibu Ja hanya satu" ucap Ja.

Semua mata pada ruangan itu langsung tertuju pada Ja.

"Ja, jangan bicara seperti itu. Kamu akan menyakiti hati bibi Ae dan First" ucap pria yang duduk disamping Ja.

"Bagaimana dengan perasaan Ja ? Apa ayah tidak memikirkannya ?"
"Pokoknya tidak ada yang bisa menggantikan posisi ibu dirumah ini"
Ja langsung pergi menuju kamarnya.

"Ja !!" Teriak ayah.

"Tidak apa. Ja butuh waktu untuk menerima semuanya ini" ucap ibu.

"Maafkan Ja, Saya akan bicara padanya nanti" ucap ayah.

"Andaikan Ja seperti First, pasti semua akan begitu mudah" ucap ayah.

"First adalah first dan Ja adalah Ja, jangan membandingkan mereka. Karena mereka adalah orang yang berbeda."
"Saya yakin cepat atau lambat pasti Ja bisa menerima semua ini" ucap ibu.

Sifat kesabaran ibu turun pada First, ia bahkan tidak pernah menolak ketika siapapun meminta bantuannya.

"First, mulai saat ini kamu bisa memanggil paman dengan sebutan ayah sama seperti saudara mu Ja"

"Kamu juga jangan sungkan meminta bantuan ayah, ayah akan selalu membantumu" ucap ayah.

First mengangguk dengan wajah datarnya.

"Lalu.. P'ja apakah dia bisa menerima kami ?" Tanya first.

"Dia pasti bisa menerima kita sayang" ucap ibu.

Tidak seyakin dan semudah itu, Ja tidak pernah berbicara atau sekedar menegur kami. Ketika ia ada dihadapan kami, ia hanya melewati tanpa mengatakan apapun,seolah kami tak pernah ada dihadapannya.

"Me-krap, Kita sudah tinggal disini selama 1 Minggu, tapi P'ja .."

"Dia tidak pernah berbicara pada kita" ucap first.

"First, kamu ingin dekat dengan Ja kan ?"
"Bagaimana kalau kamu yang berbicara dulu padanya ?" Tanya ibu.

"Bahkan ketika me berbicara padanya ,ia tidak pernah menjawabmu."
"Apa dia membenci kita ?" Tanya first.

"Tidak seperti itu."
"ja, hanya belum bisa menerima semua ini."

"Kenapa ? First saja bisa menerima ayahnya" tanya first.

"Semua butuh waktu, Ja pasti bisa menerima kita" ucap ibu.

Bahkan sampai saat itu First percaya bahwa ada waktu dimana Ja bisa dekat dengannya dan berbicara padanya.

Ketika hari libur telah usai, Kami mulai bersekolah kembali.
Karena First telah pindah kerumah Ja, ia pun akhirnya juga pindah sekolah dan satu sekolah dengan Ja.

"Mulai saat ini Ja dan First akan pergi sekolah bersama" ucap Ayah.

"Tidak. Aku tidak ingin pergi dengan siapapun" tolak Ja.

In the End (Ja First)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang