#3 Hadiah ulang tahun

505 80 5
                                    

Ja memiliki banyak penggemar saat dia berhasil menjadi kapten team basket dan menjuarai beberapa perlombaan.

Tak hanya tampan, ia juga murah senyum dan baik hati.

Tidak hanya gadis para pria pun berlomba mendapatkan hati Ja, namun tampaknya Ja belum ingin membuka hatinya.
Ia masih memilih sendiri dan bahagia dengan teman-temannya.

Namun setelah meninggal ibunya, Ja mulai menutup dirinya, ia juga memutuskan untuk keluar dari team basket, Ia merasa tak ada lagi penyemangat hidupnya.

Ia hanya ingin menyelesaikan studinya segera dan pergi meninggalkan Bangkok.
Hidup mandiri.
Dan pastinya bahagia....

°°°°°

"Besok ulang tahunmu , apa kau akan merayakan dengan keluargamu ?" Tanya King

"Keluarga ? Aku tidak punya keluarga" jawab Ja.

"Ayolah Ja, kau masih punya ayah dan ibu baru" goda Leon.

Namun tampaknya candaan itu tak lucu bagi Ja. Wajahnya menatap serius kearah Leon.

"Maksudku. Ayahmu memiliki istri baru" ucap Leon.

"Besok bahkan aku tak ingin muncul dirumah itu"

"Mereka seolah bersikap baik, mencuri perhatian ayah dan..."
"Hah.. aku sangat tidak menyukai mereka."

"Mereka ? Ayahmu dan istrinya barunya yang kau maksud ?" Tanya Chai.

"Tidak. istri baru ayahku punya anak juga" ucapnya.

"Jadi rumor itu benar ?" Tanya Leon.

"Rumor ? Rumor apa ?" Tanya Ja

----

Keesokan harinya dirumah milik keluarga Ja.

Semua seperti biasa, mereka menyantap sarapan.
Ja memperhatikan ayahnya yang tak mengatakan apapun.

Pikiran negatif pun mulai memenuhi kepala Ja, ia beranggapan ayahnya telah lupa pada tanggal lahirnya.

Ia pun kesal dan memutuskan meninggalkan meja makan.

"Aku duluan." Ucap Ja.

Melihat Ja langsung pergi. first pun bergegas pergi dan mengejar Ja.

Sepanjang perjalanan tidak ada sepatah katapun yang keluar, hanya suara mesin mobil, dan suara jalanan dari luar kaca mobil.

Semua berjalan sesuai dengan rencana...

Ketika jam sekolah berakhir, teman-teman Ja mengajak Ja pergi kesuatu tempat, mereka memberikan kejutan kecil untuk rekannya.

"Happy birthday to you.."
"Happy birthday to you.."
"Happy birthday... Happy birthday..."
"Happy birthday to Ja..."
Suara tepukan tangan pun mengakhiri nyanyian dari teman-teman Ja.

Ja pun meniup lilin diatas kue ulang tahunnya.

"Thanks brother, kalian memang paling terbaik." Ucap Ja..

"Sama-sama. Apa sih yang tidak untuk kamu" ucap King.

"Kalian lebih mengerti aku dibanding ayahku."

In the End (Ja First)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang