#5 Membela

938 75 8
                                        

Ja berjalan menuju kelas first, ia membawa 2 botol air yang salah satunya akan ia berikan pada First.

Melihat Ja masuk kedalam kelas 1, membuat para siswa mulai merapikan rambut mereka,seragam dan makeup mereka.

Ja melihat kearah meja first yang kosong, lalu ia melihat Seng dan mendekati mejanya.

"Seng, apa kau lihat first ?" Tanya Ja.

Seng yang tengah bermain hp pun langsung mendongkak kepalanya menatap Ja.

"first ?" seng melihat kearah mejanya.

"Entahlah aku tidak melihatnya." Jawab seng.

"phi mencari first?"Tanya Ketua kelas.

Ja mengangguk.

"Kamu tau dimana ?" Tanya Ja.

"Tadi dari kelas sebelah, mereka bilang guru matematika memanggil first" jawabnya.

"Guru matematika ?" Tanya Ja lagi.

Ketua kelas hanya mengangguk.

"Baiklah" ucap Ja lalu ia berbalik meninggalkan kelas.

Dilorong Ja pun memutuskan kembali kekelasnya.

"Ohya ku dengar pak Pai tidak masuk kan ?" Ucap salah satu murid.

"Ohya ? Kenapa ?" Tanya lainnya

"Ku dengar dia sakit" jawabnya.

Pak Pai yang mereka maksud adalah guru matematika.
Menyadari hal itu Ja pun merasa ada yang salah, ia pun bergegas berlari pergi.

-----

First berteriak histeris walau ia tahu bahwa teriakannya tak akan menolong dirinya. Ia berusaha melepaskan dirinya dari beberapa siswa yang memegang tubuhnya.

"Eughh..."

Brkkk...
Pintu gudang itu terbuka.
Ja mendobrak pintu itu hingga rusak.

Melihat first terikat disalah satu kursi itupun memancing emosi Ja.

"Kalian ! Kalian apakan saudaraku ?"
"Akan ku habis kalian"

Ja pun mulai menyerang mereka, perkelahian pun tak terhindari hingga salah satu guru datang dan melerai pertengkaran mereka.

Mereka semua akhirnya dibawa keruang BK untuk ditanya dan mempertanggungjawabkan ulah mereka.

"Jadi, siapa yang akan menjelaskannya dulu ?" Tanya guru.

"Dia Bu, dia yang menyerang kami terlebih dahulu" bela murid lainnya.

"Benar Bu, " jawab lainnya.

"Apa benar seperti itu Ja ? Kenapa kamu menyerang mereka ?" Tanya guru.

"Apa ibu percaya saya melakukannya tanpa alasan ?" Tanya Ja.

"Kalau begitu beri tahu ibu apa alasan kamu" tanya guru.

"Mereka..."

First menahan tangan Ja, ia memberikan isyarat untuk Ja tidak mengatakan apapun.

Ja menatap first, melihatnya dan menelan ludah dengan berat.

"Mereka kenapa ?" Tanya guru.

Tak lama orang tua dari semua murid yang terlibat tak terkecuali ayah dan ibu Ja dan first juga hadir.

"Hallo"
"Maaf Bu guru" ucap ibu First.

Ja,first dan murid lainnya diminta keluar dari ruangan dan hanya tersisa orang tua mereka beserta guru BK.

In the End (Ja First)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang