First dan Ja pergi ke Mall mencari hadiah untuk ayah.
Mereka menikmati moment berdua,bersenda gurau layaknya pasangan kekasih lainnya. Mereka juga tak melepaskan sekalipun genggaman tangan mereka. Seakan ingin membuktikan bahwa mereka adalah orang paling bahagia didunia.Malam telah tiba First dan Ja pulang setelah menikmati waktu berdua.
Ulang tahun ayah memang besok, tapi ibu sudah sangat sibuk menyiapkan hal-hal lainnya. Melihat hal itu first dan Ja pun berniat membantu ibu.Melihat kedekatan First dan Ja berbeda. Sang ibu terus menatap mereka.
"Kalian..." Potong ibu.
Ja dan First menatap ibu.
"Ibu senang kalian semakin akrab, kalian sudah seperti saudara kandung" ucap ibu.
Ucapan ibu saat itu membuat Ja dan first saling menatap. Mereka lupa bahwa mereka ada saudara tiri. Dihadapan orang tua mereka, mereka hanya saudara berbeda ayah dan ibu bukan pasangan.
Suasana tiba-tiba menjadi sangat hening, melihat reaksi keduanya sang ibu hanya diam sembari memotong sayuran.
***
First duduk dikursi belajarnya, mejanya penuh dengan buku tapi ia tak benar-benar belajar. Ia teringat perkataan ibu didapur.
POV First
Bagaimana bisa aku lupa bahwa aku dan P'ja hanya saudara. Dimata ayah dan ibu kami adalah saudara tiri.First menghidupkan ponselnya dengan Wallpaper adalah foto dirinya dan Ja. Lalu ia melihat kearah meja belajarnya berdiri foto keluarga dirinya,Ja,ibu dan ayah.
****
Hari telah tiba. Perayaan ulang tahun ayah telah dimulai, beberapa tamu dekat ayah dan ibu turut diundang, teman-teman Ja juga turut hadir.
Beam yang diundang ibu pun turut hadir.Ja dan first menuruni anak tangga, membawa masing-masing kotak hadiah untuk ayah.
"Yah.. selamat ulang tahun. Ada hadiah untuk ayah" ucap Ja sembari memeluk ayahnya.
"Terima kasih anakku." Ucapnya sembari membalas pelukan anaknya Ja.
"First juga punya hadiah untuk ayah" ucap first
"Oh... Terima kasih putraku" ucap ayah sembari memuk erat first.
"Kalian adalah anak ayah yang paling terbaik" ucap ayah.
"Ya... Ayah... Ada yang ingin Ja katakan" ucap Ja. Terdengar serius sang ayah menatap Ja lalu melirik kearah istrinya yang kini juga berbalik menatapnya
Ja meraih tangan first saat itu, ia menggenggamnya didepan ayah dan ibu. Sontak hal itu membuat first terkejut dan berusaha melepaskan tangannya dari Ja, namun genggaman itu amat kuat dan tak mampu First lepaskan.
Ayah dan ibu melihat kejadian itu namun mereka hanya diam dan menunggu ucapan Ja selanjutnya.
"Ja ingin mengatakan bahwa..."
"Ja.. dan First.."
"Saling..."
"Big" panggil seorang pria.
Ayah menoleh, rupanya pria itu adalah teman dekat ayah.
Percakapan Ja dan Ayah terhenti saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
In the End (Ja First)
Fiksi PenggemarBagaimana jika Jatuh Cinta akan membuat terluka ? Ja dan First adalah Saudara tiri yang mulai mengembangkan perasaan mereka. Dengan perasaan yang dirahasiakan itu, suatu hari hubungan mereka terbongkar. Ibu dari First yang menyadari itu mulai menjau...