21 - Inilah Awalnya

347 19 6
                                    

Flashback sedikit part 20 bagi yang gak baca part 20 biar paham, tapi aku mah yakin aja kalian baca walau gak ninggalin jejak vote sama komen (: 🌚

Hari telah tiba tepat dihari ulang tahun First, Ja telah berjanji akan membawa first jalan-jalan dihari ulang tahunnya.
Setelah menerima telepon dari ibunya dan menulis pesan singkat diponselnya, mereka pun bersiap pergi.

Menikmati indahnya kota Bangkok, tak perlu jauh untuk menikmati indahnya dunia, karena Bangkok memiliki tempat yang indah untuk dikunjungi

Mereka juga mengunjungi kuil Wat Phra Kaew, bersujud dan berdoa

Mereka masuk dan bersujud didepan altar. Mereka kemudian menutup mata mereka bersamaan dengan tangan yang di satukan dan diletakkan didepan dada dan dibawah dagu mereka.

First tiba-tiba membuka matanya lalu melihat Ja yang masi Kyushu berdoa.

"Jika phi Ja adalah orang yang bersamaku selamanya tolong jangan jauhkan kami. Tapi jika bukan..."
First menatap ke depan ,tepat sebuah altar yang memiliki patung besar.

"Bisakah aku memilikinya ?" Tanya first.

Malam dihari itu pun menjadi malam yang begitu panas bagi keduanya.

Setelah menerima telepon dari ibu , mereka masih melanjutkan ronde berikutnya.

"First ... Kalian..." Sang ibu masih berbicara ditelepon tapi berhenti ketika mendengar desahan first.

"Ahh phhi aku terasa penuh"

Sebuah suara yang begitu mengejutkan sang ibu dari telepon.

"Satu ronde lagi. Hmmm" ucap Ja.

"Ahh.. ah...eghh ahh"

Sang ibu segera menutup sambungan dan .. begitu terkejut hingga tak bisa berkata apapun lagi

"Bu , ada apa ? Kenapa Kamu begitu terkejut ?" Tanya ayah ketika melihat wajah ibu tiba-tiba pucat.

Celaka ..
First tak mematikan sambungan telepon itu dan menjadi awal mula semuanya.

"Bu, kenapa tiba-tiba ingin pulang ? Bukannya mama bilang bersama dengan ayah ?" Tanya papa saat keesokan harinya melihat istrinya telah merapikan koper.

"Aku hanya merindukan first dan juga Ja," ucap ibu sembari merapikan bajunya kedalam koper.

"Apakah harus malam ini, ayolah bu. kita masih ada waktu besok ?" Ucap ayah.

---

Keesokan harinya First bangun terlebih dahulu, ia menatap ja yang masih tertidur.
Ia tersenyum lalu melihat dengan cermat wajah pria yang ada dihadapannya.

"P'Ja .. aku sangat mencintaimu" lirih first.

"Aku juga" jawabnya.

Tampak jawaban itu membuat First Terkejut.

"Phi, kamu sudah bangun ? Apa phi pura-pura tidur ?" Tanya first.

"Tidak. Aku masih tidur, tapi aku merasa ada cahaya yang amat terang mengarah ke wajahku, ternyata itu adalah wajah orang yang kucintai" ucapnya.

"Bisa saja.." ucap first sembari menepuk pelan dada Ja.

"Mau mandi bersama ?" Tanya Ja.

"Huh ?"

Ja menatap first seakan tersirat sesuatu diwajahnya.

----

Hari itu Ja dan First pun kembali ke rumahnya, mereka sesekali berhenti sejenak untuk menikmati jajanan dijalanan.

In the End (Ja First)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang