Keesokan harinya keluarga Phachara tengah sarapan pagi, seakan ada yang kurang Ja memperhatikan sekitar.
Ya.. tidak ada first disana..
Ia ingin bertanya namun dirinya gengsi.
"Apakah first sudah baikan ?" Tanya ayah.
Ja langsung menatap ibu first.
"Belum. Tubuhnya masih panas, pasti karena kehujanan kemarin" ucap ibu.
Ja mengalihkan pandangannya.
"Kalau sampai siang panasnya tidak turun, bawa saja kedokter. Takutnya jika dibiarkan akan lebih parah" ucap ayah.
"Baik" ucap ibu.
"Hari ini Ja pergi sendiri ya"
"First sedang tidak enak badan." Ucap ibu."Baguslah. Kalau bisa seterusnya aku pergi sendiri"
"Jaa" ayah menatap Ja, sementara Ja memalingkan pandangannya.
---
Didalam mobil Ja hanya melamun, entah apa yang ia pikirkan saat itu,bukankah harusnya dia senang karena akhirnya ia bisa berangkat sekolah sendiri.
Namun wajahnya tidak menunjukkan hal itu,seakan ada yang mengganjal dihatinya.Sepanjang pelajaran Ja hanya melamun, tidak seperti biasa.
Seorang Ja yang super aktif tiba-tiba diam, kejadian ini juga pernah terjadi ketika ibunya meninggal."Bukankah ja pernah seperti ini ?" Tanya king
"Iya, seingat ku saat dia masuk pertama kali ketika ibunya meninggal dunia" Chai.
"Apa karena kejadian kemarin ? Mungkin saja Ja menyesal ?" Tanya king.
"Seorang Ja bisa menyesal ?"
"Kalian ingat bagaimana ia menolak wanita didepan banyak orang." Ucap Leon."Itu hal yang berbeda bngst" ucap king.
"Pasti ada hal lain yang menganggu pikirannya" ucap Chai.
Ketika jam pelajaran telah usai, mereka berkumpul di kantin.
"Ja, kenapa kamu ? Kenapa kamu dari tadi hanya diam saja ?" Tanya Chai.
"Tidak apa-apa" jawab Ja.
"Cerita saja pada kami, jika kamu pendam terus itu akan jadi penyakit hati bagimu" ucap king.
Ja terdiam.
"First sakit" ucap Ja.
"Saudara tirimu ?" Tanya Leon.
"Sudah ku bilang dia bukan saudaraku. Aku tidak pernah menganggapnya saudara" ucap Ja.
"Oke.oke. anak itu kenapa bisa sakit ?" Tanya Leon.
"Entahlah, kemarin saat dia pulang kerumah, tubuhnya basah"
"Alasannya karena disini hujan" ucap Ja."Tentu saja ia harus membersihkan tubuhnya, aku yakin tubuhnya pasti sangat bau karena telur-telur itu" ucap Chai.
"Apa.. dia memberitahu ayahmu kejadian kemarin ?" Tanya Leon.
Ja menggeleng.
"Serius ? Dia tidak mengatakan apapun?" Tanya Leon.
"Kenapa dia tidak mengatakan apapun ? Apa dia punya rencana lain ?" Tanya Leon .
"Leon, kenapa kamu berpikir buruk tentang first ?" Tanya king
"Aku ? Aku hanya mengatakan sebuah kata realitis saja."
"Apakah menurutmu ada orang yang akan dibully tetap diam saja ?" Tanya leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
In the End (Ja First)
FanfictionBagaimana jika Jatuh Cinta akan membuat terluka ? Ja dan First adalah Saudara tiri yang mulai mengembangkan perasaan mereka. Dengan perasaan yang dirahasiakan itu, suatu hari hubungan mereka terbongkar. Ibu dari First yang menyadari itu mulai menjau...