Ja menuruni anak tangga, Waktu menunjukan pukul 10 pagi, hari itu adalah hari pekan, jadi tidak ada jam kampus pada hari itu.
"Pagi Ayah, pagi ibu" sapa Ja saat melihat ayahnya duduk di sofa sembari membaca koran dan ibu yang sedang memotong buah.
"Pagi. Baru bangun ?" Tanya ibu.
Ja tersenyum.
"Iya Bu" ia lalu duduk disamping ibu, dan menerima suapan buah darinya.
"Emm... First dimana ? Aku tidak melihatnya dikamar ?" Tanya Ja.
"Ohh.. dia diluar sedang bersama Beam mengurus tanaman baru" ucap ibu
Ja terdiam menatap ibunya.
"Beam ?"
"Iya.."
"Dia.. akhir-akhir ini sepertinya sering kerumah Bu ?" Tanya Ja. Nada ucapan Ja seakan menyindir karena ia sering melihat Beam dalam seminggu ini.
Ibu tersenyum kecil sembari tangannya sibuk mengupas apel.
"Iya.. ibu memintanya datang karena dia tidak punya banyak teman disini, keluarganya berada di Jepang."
"Di Thailand hanya ada ibu dan first yang dia kenal" ucap ibu.
Setelah itu ibu melirik kedepan melihat First dan Beam yang tertawa sembari menyusun pot bunga dihalaman.
"Ibumu sangat menyukai Beam." Ucap ayah.
"Tentu saja. Bagaimana menurutmu Ja ? Bukankah Beam cantik ? Dia sangat pantas untuk first" ucap ibu.
Ja menatap ibu yang masih melihat kearah luar.
"Ibu.. ingin menjodohkan mereka ?" Tanya Ja.
Ibu menatap Ja lekat, menatap kedua bola matanya lalu tersenyum.
"Iya." Ucapnya
"Bu, ini era modern. Bukan waktunya lagi until menjodohkan siapa dengan siapa" ucap Ja.
"Ibu tau. Ibu juga tidak akan memaksa mereka, makanya ibu membiarkan mereka dekat"
"Setelah itu ibu yakin. First dan Beam akan saling menyukai" ucap ibu.
"First anak yang berbakti, dia pasti akan menuruti keinginan ibu" ucap ibu.
Wajah Ja memerah menahan emosi, tangannya mengepal. Ingin sekali ia berteriak bahwa dirinya dan first jatuh cinta. Mereka memiliki hubungan.
Tapi...
Semua itu tampak berat..***
Waktu berlalu beberapa hari, First menyadari bahwa Ja belakangan ini tidak banyak bicara, ia hanya berbicara seadanya dan seperlunya.
Sesampainya dikampus.
"Phi ja.. bisa kita bicara sebentar ?" tanya first.
Ja diam, ia hanya fokus kearah depan walau mereka sudah berhenti diarea parkiran.
"Apa lagi yang kamu pikirkan phi ?" Tanya first.
"Tidak ada"
"Phi, bisakah kamu mengatakannya ? Kita tidak bisa seperti ini terus." Ucap first.
"Phi harus katakan apa yang terjadi ?" Tanya first.
"Bisakah kau berhenti menemui Beam ?" Tanya Ja langsung pada intinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/286694061-288-k54346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
In the End (Ja First)
FanfictionBagaimana jika Jatuh Cinta akan membuat terluka ? Ja dan First adalah Saudara tiri yang mulai mengembangkan perasaan mereka. Dengan perasaan yang dirahasiakan itu, suatu hari hubungan mereka terbongkar. Ibu dari First yang menyadari itu mulai menjau...