#2 Bullying

540 69 2
                                    

First berlari mengejar Ja yang berjalan menuju kelasnya.

"Phii.. phii... Tunggu" teriak First membuat anak-anak disekolah itu memperhatikan First.

"Phi Jaa" panggil First.

Ja berhenti lalu menoleh kearah first,Ia melihat anak-anak menatap mereka seolah akan membicarakan mereka.

Wajah Ja tampak kesal dan menarik first menjauh dari keramaian.

"Sakit phi.. jangan menarikku seperti ini" First kesakitan ketika Ja menariknya dengan kuat.

Sesampainya di taman belakang, Ja langsung menghempaskan tangan first.

"Apa kau sengaja meneriaki namaku didepan siswa lain ? Apa kau lupa sudah ku bilang jangan memanggilku"

"Jangan melihatku seolah kita saling mengenal" ucap Ja.

"Maaf phi, aku tidak bermaksud melakukannya, aku hanya.."

"Hanya apa ? Hanya ingin membuat seluruh siswa tau siapa kau dan hubungan kau dengan aku ?" Tanya ja.

"Tidak.. tidak seperti itu phi" first menggelengkan kepalanya.

"Ingat , meski kita satu rumah, kita bukan saudara."
"Ibumu mengambil ayahku dari ibuku dan aku"

"Ibumu dan juga kamu adalah penganggu dan penghancur keluargaku"
"Kau mengerti?"

First terdiam, ia tak bisa berkata-kata apapun ketika Ja menghina dirinya dan ibunya.

"Ibuku tidak salah. Ayah phi dan ibuku saling mencintai, makanya mereka menikah" first berusaha membela ibunya.

"Mencintai ? Heh.."
"Didunia ini tidak ada yang namanya cinta, semua hanya bulshit" ucap Ja.

"Kenapa phi tidak percaya dengan cinta ?" Tanya first

"Ketika ibuku hidup, ayahku juga mengatakan bahwa ia mencintainya, tapi hanya 1 tahun ia melupakan ibuku dan menikahi ibumu." Ucap Ja.

"Kau jangan mudah dibodohi dengan kata cinta, jika cinta ada ibumu tidak akan bercerai dari ayah kandungmu" ucap Ja setelah itu ia meninggalkan first sendiri di taman belakang sekolah.

Tidak..
Tidak hanya first dan ja disana..
Ada siswa lain dan merekam seluruh pembicaraan mereka.

Sejak hari itu first dianggap menjadi anak yang menghancurkan keluarga Ja.
Sejak hari itu perundungan kepada first dimulai.

Dimulai dari aksi mencoret meja kelas milik first.

First menatap kearah mejanya. Ia tampak terkejut karena seseorang mencoret meja miliknya.

"Kai.. kau tau siapa yang melakukan ini?" Tanya first ketika teman yang duduk didepannya muncul.

Ia hanya menggeleng dan duduk tanpa mengatakan apapun.

First pun mulai membersihkan mejanya dengan tisu, namun tulisan itu tak bisa hilang karena seseorang menulisnya dengan spidol permanen.

First mulai berpikir itu hanya kerjaan siswa jail lainnya.

Namun ia tak menyangka bahwa itu menjadi awal dirinya di bully.

Hari lainnya ketika first menuju toilet, ia tak mengetahui bahwa dirinya juga akan dirundung.

Sekelompok siswa mengunci pintu toilet dengan benda-benda yang menahan ganggang pintu.

Ketika first akan membuka pintu tersebut, pintu itu tak bisa terbuka, first pun mulai memukul pintu itu, berharap akan ada yang membuka dan menolongnya.

In the End (Ja First)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang