#20 - Malam yang panas ⚠️

714 32 3
                                        

Part ini bakal petir merah gengs...📛⚠️
Kalau gak sesuai umur skipp ayee y.. (:

Sementara semua orang kecuali first,Ja dan Chai yang mabuk, Permainan terakhir terpilih Chai.

First memutar botol itu dan berhenti perlahan didepan Chai.

"Pas sekali" ucap Leon.

"Apa pertanyaan gila mu lagi ?" Tanya Chai.

"Apa ada orang yang kau sukai sekarang ?" Tanya Leon.

Suasana menjadi hening. Chai hanya diam menatap satu-satu rekannya dan mengakhiri pandangannya kearah first yang menatapnya juga.

"Ayo jawab Chai." Ucap Leon.

Chai menghela nafas.
"Ada" singkatnya.

"Aku sedang menyukai seseorang"

"Siapa ? Apa kita mengenalnya?" Tanya king.

"Tidak akan ku jawab karena itu pertanyaan"
"Sudahlah, lebih baik kita tidur. Kalian sudah mabuk" ucap Chai.

Chai berdiri dan membiarkan king dan Leon tertidur di sofa.

"Kalian" Chai melihat kearah Ja dan First
"Menginaplah" sambungnya.

"Lebih baik kita pulang" ucap Ja.

"Kau ada minum alkohol kan ? Menginap satu malam lebih baik, masih ada kamar kosong disana" tunjuk Chai.

Ja melihat kearah first lalu mengangguk.
"Baiklah" ucap Ja.

Mereka pun mengakhiri permainan malam itu.

Keesokan harinya dimana hari itu adalah weekend.

Ja menatap first yang masih tertidur disampaingnya, wajah yang begitu cantik untuk dipandang.

Ja tak mengalihkan sama sekali pandangannya hingga mata first terbuka dan mereka saling melempar pandangan.

"Sudah lama bangun phi ?" Tanya first.

"Emm"

"Kenapa tidak membangunkanku ?" Tanya First

"Karena kamu begitu lelap, bagaimana bisa aku membangunkanku ?" Tanya Ja.

First hanya tersenyum dengan mata yang masih tampak berat untuk dibuka.

Tuk tuk tuk..
Sebuah ketukan pintu terdengar. Ja bangkit dan mendekati pintu itu.

"Maaf Ja menganggu pagi kalian." Ucap Chai.

"Tidak apa."
"Kita juga sudah bangun" ucap Ja.

"Teman yang lain baru juga bangun, pelayanku sudah membuatkan sarapan. Ayo kita makan" ajak Chai.

"Oh , baiklah."

"Apa kalian mau mandi dulu ?" Tanya Chai.

"Tidak perlu Chai setelah sarapan kami akan pulang" ucap Ja.

"Baiklah. Kami tunggu dimeja makan" ucap Chai lalu pergi.

Ja menutup kembali pintu kamar dan kembali kekasur, melihat pujaan hatinya kembali menutup mata.

Ja lalu mencium kening first dengan Lembut lalu membelainya.

"First, ayo bangun. Chai sudah menyiapkan sarapan untuk kita" ucap Ja

First terbangun lalu menatap Ja dan tersenyum.
Ia mengangguk lalu bangun dari tidurnya.

----

Dirumah milik keluarga Ja.
Ja tampak sibuk memperhatikan layar laptopnya di ruang tamu.

In the End (Ja First)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang