18 - Aku Baik-Baik Saja

331 41 3
                                    

Dimalam itu, First dan Ja tidur diranjang yang sama, waktu telah menunjukkan pukul 12 malam,tapi tidak diantara mereka yang telah tidur.

First melirik kearah Ja yang masih membuka matanya menatap langit-langit  kamarnya.

"phi.."
"Belum tidur ?" Tanya first

Ja lalu membalikan tubuhnya agar lebih mudah menatap first.

"Iya, aku tidak bisa tidur."
"Kamu ?" Tanya Ja.

First juga mengubah tidurnya menyamping sehingga tubuh mereka saling berhadapan.

"Sama phi" ucap first.

Ja lalu membelai pelan rambut first.
"Kamu merasa tidak nyaman ?" Tanya Ja.

First mengehela nafas.
"Aku... Menyesal karena tidak mendengar perkataan phi saat itu" ucap first.

"Andaikan aku mendengar ucapan phi, mungkin saja kemarin tidak akan terjadi" ucap first.

"Tidak apa-apa. Selama kamu bisa kembali padaku, aku sudah sangat bersyukur." Ucap Ja.

"Aku yang harusnya menyesal karena aku tidak bisa menjagamu dengan baik." Ucap Ja.

First memegang wajah Ja lalu membelainya.

"Phi.. tidak akan meninggalkan ku bukan ?" Tanya first.

"Tentu saja. Apa yang membuatku harus meninggalkanmu ? Aku akan tetap bersamamu selamanya" ucap Ja.

Mereka lalu mendekat dan saling berpelukan. Mengakhirinya dan tidur hingga pagi.

---

Keesokan harinya.
First menuruni anak tangga setelah tak melihat Ja dikamar.
Ternyata Ja berada di dapur menyiapkan sarapan mereka.

"Selamat pagi phi" sapa first.

"Pagi sayang" jawab Ja

Spontan mendengar panggilan itu first terdiam membeku.

"Ada apa ? Apa ada yang salah ?" Tanya Ja.

"Phi tidak salah memanggilku kan ?" Tanya first.

"Tentu saja tidak. Kamu memang kesayanganku" ucap first.

First tersenyum malu sembari mengaruk lehernya yang tiba-tiba gatal.

"Duduklah. Sebentar lagi sarapannya sudah siap" ucap Ja.

First lalu duduk menunggu sarapan yang dibuat oleh Ja.

"Hari ini istirahat saja ya. Tidak perlu masuk kampus" ucap Ja.

"Phi sakit ?" Tanya First.

"Bukan aku, tapi kamu." Ucap Ja.

"Aku ? Aku baik-baik saja phi" jawab First.

"Kamu yakin?" Tanya Ja.

First tersenyum lalu mengangguk.

"Baiklah. Tapi kamu tetap harus bersamaku. Jangan kemana-mana dan harus menghubungiku jika kamu akan keluar dari gerbang kampus" ucap Ja.

""Aku tidak mau kehilanganmu lagi." Sambung Ja.

"Baik phi Ja"
"Aku akan menjaga diriku untuk mu" ucap first.

Ja tersenyum lalu menyantap sarapan mereka.

--dikampus--

Kedatangan Ja dan First telah disambut oleh teman-teman Ja.

"First, kamu baik-baik saja ? Aku tidak menyangka bahwa Kai pria psycho" ucap king.

"Benar. Kelihatannya baik tapi ternyata buruk" sambung Leon.

In the End (Ja First)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang