#48 kembali ketubuhku

125 12 0
                                    

"Sekarang apa yang kau lakukan first ?"

"Kamu tahu bahwa kamu sangat berprilaku aneh ?" Tanya Ja .

Kini kami berada diruang ICU, dimana tubuhku masih terbaring.

"First, tolong jawab aku ! Beri aku jawaban yang masuk akal" ucap Ja

Aku menatap Ja.
"Aku mengatakan bahwa aku bukan first, apa kamu tidak percaya ?" Tanyaku.

"Kamu berdiri didepan aku first, kamu bicara didepan aku dan kamu..."

Ja terdiam, ia menatapku...

"Dan kamu kini menatapku" ucap Ja.

"Bukankah kamu mengatakan bahwa aku tidak seperti first yang kamu kenal ?" Tanya ku.

"Kamu berkali-kali bilang bahwa aku jauh berbeda dari first yang dulu ?"
"Kamu tahu kenapa ?" Tanya ku.

"Karena kamu kecewa dengan aku, kamu mau kita saling melupakan" ucap Ja.

"Bukan ! Karena aku bukan first" ucap ku.

"Orang yang kamu cintai bukan aku" ucap first

"Bisakah kita membicarakan hal yang masuk akal ?" Tanya Ja.

"Aku tahu arah pembicaraan kamu, kamu akan mengatakan bahwa kamu adalah Fiat, dan first ... First yang aku kenal dan yang aku cintai sedang terbaring disini" ucap Ja.

"Kamu mengerti" ucap ku

Ja kembali menatapku.

"Anggap saja ini seperti yang kamu katakan,anggap saja ini benar.." Ja tak melanjutkan kata-katanya lagi.

"Tapi ini masih tidak masuk akal bagiku first," ucap Ja.

"Kenapa tubuh Fiat masih tidak sadar ? Harusnya jika benar first ada didalam tubuh itu, ia akan segera sadar bukan ?" Tanya Ja.

Aku menatap kembali tubuhku.
"Andaikan aku bisa bertemu dengannya dan bicara padanya akan aku tanyakan alasan mengapa ia tak kunjung sadar" ucapku

Ja tampak frustasi seolah masih tak percaya dengan apa yang ia dengar.

---

Aku berdiri di ujung tepi sungai Chao Phraya, aku menyadari bahwa setelah kembali ke Thailand aku tak pernah berkunjung ke sungai ini.

Melihat beberapa pasangan yang menikmati angin disini, anak-anak yang bermain dan keluarga yang bersantai.

Tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikiranku.

"Heii kau tau, pasien yang mengalami kecelakaan beberapa bulan lalu sempat merespon, detak jantungnya juga normal walau sesaat" cerita suster

"Iya aku dengar, saat itu juga kembarannya juga kritis " sambungnya.

Aku mendengar percakapan itu sehari sebelumnya.

"Kalau aku menjatuhkan tubuhku sendiri, apa mungkin kejadian itu akan terulang ? Atau..."  Aku terdiam sesaat melihat air sungai itu.

Aku menggelengkan kepalaku.
"Hal terburuk lainnya adalah mungkin aku akan mati" ucapku, aku berbalik dan beberapa anak kecil berlari dan menabrakku.

Dan aku menyadari bahwa jangan memperkatakan hal buruk, atau hal buruk itu mungkin akan terjadi.

Aku tak bisa mengontrol tubuhku dan aku terjatuh kesungai.

Aku berusaha mencapai dasar sungai, namun aku yang tak bisa berenang terus bergerak tak karuan.

Kini aku hanya berpikir bahwa akan ada yang menolongku dan memiliki akhir yang baik.

Aku mulai tak sadar dan berhenti bergerak dan tubuhku mulai tenggelam secara perlahan.

In the End (Ja First)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang