Hujan semakin deras, sementara Ja masih berusaha mencari first, ia sempat kesulitan mencari first karena angin dan hujan yang menutupi pandangannya.
Bunyi Guntur terdengar beberapa kali yang bahkan membuat Ja ikut terkejut.
"Ayolah first.. kamu dimana..." Lirih Ja.
Saat itu pandangannya tiba-tiba mengarah kegubuk kecil tepi jalan yang sepi ia melihat seorang pria yang menunduk sembari menutup telinganya sendiri.
Ja dengan yakin orang yang ia lihat adalah first.
Ja menghentikan mobilnya dan keluar membawa payung.
"First" panggil Ja setelah yakin melihat punggung pria itu.
First berbalik dan melihat kearah Ja.
"Phii" first langsung turun dan memeluk Ja.
First memeluk Ja dengan erat seakan takut akan ditinggal.
"Tenang. Kamu sudah aman. Ada aku disini" ucap Ja sembari menenangkan first.
"Aku takut phi" lirihnya.
Tiba-tiba Guntur kembali menyambar dan first spontan berteriak dan menutup telinganya.
"Tenang first, kamu sudah aman. Kamu baik-baik saja" ucap Ja.
"Ayo kita kemobil" ucap Ja lalu membawa first yang setengah basah masuk kedalam mobil.
Didalam mobil Ja mengambil tissu dan ia membersihkan wajah first yang basah dan bagian tangannya.
"Kamu baik-baik Saja. Aku sudah menemukan mu dan kamu tidak perlu khawatir" ucap Ja berkali-kali untuk membuat first lebih tenang.
Setelah menenangkan First, Ja pun menghidupkan mesin mobilnya dan melaju pergi.
Sepanjang jalan Ja sesekali memperhatikan First yang terlihat mengigil.
Ja lalu melepaskan kemeja yang ia pakai sembari menyetir lalu ia menyerahkan kemeja itu pada first.
"Pakailah, setidaknya bisa sedikit menghangatkan kamu" ucap Ja.
First yang melihat kemeja itu lalu mengambilnya dan memakai ke tubuhnya.
"Terima kasih phi.." ucap first dengan nada yang pelan.
---
Setelah sesampainya dirumah. Ja pun membawa first kedalam rumah dan menuju kamarnya.
Sesegera Ja mengambil pakaian yang kering lalu berjalan mengarah kearah first. Ia mencoba membantu first menganti pakaiannya.
"Ah... Phi... Aku bisa sendiri" ucap first menahan tangan Ja yang berusaha membuka bajunya.
"Oh.. maaf .. "
"Kalau begitu aku akan membuatkan air hangat untukmu" ucap Ja lalu keluar dengan canggung.Ja menutup pintu dengan pelan lalu menepuk pelan kepalanya .
"Apa yang ku lakukan " ucapnya lalu segera bergegas kebawah menuju dapur.
---
Keesokan harinya First bangun dan turun. Ia melihat Ja sedang berada didapur dan sibuk mempersiapkan sarapan.
"Phi.. Apa yang kau lakukan ?" Tanya first.
Ja yang terkejut lalu berbalik melihat First.
"Kau sudah bangun ?"
"Kau baik-baik saja ?" Tanya Ja.
First mengangguk.
"Aku sedang membuatkan makanan untukmu"
"Duduklah." Ucap Ja sembari mengarahkan tangannya menuju meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
In the End (Ja First)
FanficBagaimana jika Jatuh Cinta akan membuat terluka ? Ja dan First adalah Saudara tiri yang mulai mengembangkan perasaan mereka. Dengan perasaan yang dirahasiakan itu, suatu hari hubungan mereka terbongkar. Ibu dari First yang menyadari itu mulai menjau...