Setelah beberapa hari dirawat dirumah sakit, Ja mulai aktif bekerja di perusahaan ayahnya. Ia mempelajari beberapa hal yang perlu diketahui sebagai seorang manager.
Tidak jarang Ja harus bergadang demi mempelajari beberapa dokumen perusahaan, ia tak ingin orang-orang yang mempercayainya kecewa padanya.
First selalu menemani Ja, sedikit mempelajari dokumen dan membantu Ja jika berada dalam kesulitan.
Hari-hari mereka lewati dengan baik hingga Big, diijinkan pulang.
"Meskipun Anda diijinkan pulang, anda tetap diminta untuk melakukan check up seminggu sekali, jika ada keluhan segera hubungi dokter" ucap dokter.
"Terima kasih dok," ucap ayah.
"Terima kasih dok" ucap ibu , Ja dan first bersamaan.
Mereka kemudian keluar dari kamar inap.
"Ah.. akhirnya ayah bisa melihat suasana diluar juga, ayah sangat bosan dikamar" ucap ayah.
"Jika ayah bosan, setelah ini tolong beritahu kami kesulitan yang ayah alami, jangan hanya dipendam saja" ucap Ja yang kesal.
"Oid.. kamu sudah memarahi ayah setiap hari, apa tidak bosan ?" Tanya ayah.
"Kalau begitu cepat sembuh" ucap Ja.
"Baik tuan Ja Phachara" jawab ayah dengan formal.
"Aku selesaikan administrasi dulu, ayah dan ibu bisa duluan" ucap Ja.
"First tolong temani ya" ucap Ja.
"First saja yang kebagian administrasi phi"
"Phi tahu aku tidak bisa menghidupkan mesin mobil" ucap first pelan.
Ja tersenyum.
"Baiklah"
Ja memberikan kartu ATM pada first."Kami tunggu dimobil ya" ucap Ja.
First lalu berjalan menuju administrasi.
Menunggu nama ayahnya dipanggil.
"First"
First menoleh dan tak begitu terkejut melihat Chai, ia Mengetahui Chai bertugas dirumah sakit itu karena Chai beberapa kali mengunjungi ayah Ja."P'Chai" first bangkit dan menatap Chai.
Melihat setelan yang dipakai Chai membuatnya kagum."Harusnya aku memanggil dokter Chai ?" Tanya first.
"Aku masih menjalani tahap training" ucap Chai.
"Jadi jangan memanggilku dokter, kalau tidak mereka akan salah paham" ucap Chai
"Baiklah phi" ucap first.
"Ohya ku dengar ayah Ja keluar hari ini ?" Tanya Chai.
"Emm.. aku sedang mengurus administrasinya" ucap First.
"Oh.. syukurlah. Ayahnya berada dirumah sakit cukup lama, pasti menjadi Ja sangat berat" ucapnya.
"Benar. Tapi karena ada aku disisinya itu akan lebih ringan" ucap first dengan bahagia.
Chai menatap first,dengan senyum tipis ia lalu menoleh kedepan.
"Pasien atas nama Big phachara" panggil wanita dibalik kaca.
First bangkit dan menuju ke meja tersebut, beberapa menit kemudian first kembali.
"P'chai aku duluan ya" ucap first.
Chai bangkit.
"Iya. Hati-hati dan sampaikan salam ku untuk keluarga Ja" ucap Chai."Emm baik phi"
Chai berbalik pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
In the End (Ja First)
FanfictionBagaimana jika Jatuh Cinta akan membuat terluka ? Ja dan First adalah Saudara tiri yang mulai mengembangkan perasaan mereka. Dengan perasaan yang dirahasiakan itu, suatu hari hubungan mereka terbongkar. Ibu dari First yang menyadari itu mulai menjau...