Fiat melihat dengan mata kepalanya sendiri, First menghilang perlahan dari hadapannya, selang beberapa lama para dokter berlari menuju ruangan first, melihat itu Fiat menghampiri ruangan itu dan melihat tubuh first tampak mengalami kejang.
Fiat masuk dan mencoba menenangkan ibu yang mulai panik. Sementara para dokter dan suster meminta kami menunggu diluar ruangan.
"Apa yang terjadi Bu ?" Tanya Fiat
Ibu menggelengkan kepalanya, ia masih terlihat panik dan terus menatap kearah pintu yang tertutup.
"Bu... Tenangkan dirimu dan jelaskan apa yang terjadi ? Apa yang terjadi pada first ?" Tanya Fiat
"Ibu juga tidak tahu, tubuhnya tiba-tiba bergetar dan mulai kejang" ucap ibu
Fiat kembali mencoba menenangkan ibu.
Chai yang berada diruangan itu keluar dan menemui Fiat dan ibu.
"Chai, bagaimana keadaan first ?" Tanya ibu.
Chai menghela nafas, ia lalu tersenyum.
"First kembali" ucap Chai.
Ibu dan Fiat saling menatap, lalu mereka berpelukan dan begitu bahagia.
Fiat dan ibu bergegas masuk dan melihat first yang masih lemah menatap kami.
"Sayang... Terima kasih telah kembali" ucap ibu sembari mengenggam tangan first.
Tampak first masih lemah, ia hanya diam walau tampak tahu ucapan kami.
Mendengar kabar bahagia itu, Ja berlari dengan cepat, ia tak sabar melihat first setelah sekian lama.
Nafas Ja tampak mengebu-gebu, ketika ia membuka pintu, ia bisa melihat first yang masih terbaring.
Bedanya first membuka matanya dan melihat dirinya.
Langkahnya berhenti sesaat, seolah ia masih tak menyangka atas apa yang ia lihat.
Ia perlahan berjalan mendekati ranjang inap first.
Matanya mulai berkaca-kaca, seolah menahan nafasnya, Ja melepas nafasnya dan mulai bernafas dengan mulutnya.
"First..."
Ja tersenyum dan tampak bahagia."Aku merindukanmu first, sangat merindukanmu" ucap Ja.
Mendengar ucapan itu dari mulut Ja, first tersenyum dan matanya mulai memerah menahan air matanya.
Ja mengenggam tangan first lalu mencium punggung tangannya.
---
Beberapa hari kemudian ketika first sudah mulai membaik, Ja tak pernah meninggalkan first, ia selalu bersamanya menemani setiap hari dirumah sakit.
"Phi jaa tidak bekerja ?" Tanya first.
Ja membuka bungkusan makanan yang ia beli untuk first.
"Aku libur hari ini" jawab Ja.
"Sudah 5 hari phi selalu disini,Selama itu phi libur ?" Tanya first
Ja menghela nafas.
"Aku ingin bersamamu, tidak apa-apa " ucap Ja sembari tersenyum."Tidak baik phi meninggalkan perusahaan lebih lama" ucap first
Ja menatap first.
"Perusahaan akan baik-baik saja tanpa aku beberapa hari."Ja mengenggam tangan first.
"First, kamu tahu aku sangat mencintaimu" ucap Ja.
Sontak ucapan itu membuat first terkejut dan menarik tangannya dari Ja.
![](https://img.wattpad.com/cover/286694061-288-k54346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
In the End (Ja First)
FanficBagaimana jika Jatuh Cinta akan membuat terluka ? Ja dan First adalah Saudara tiri yang mulai mengembangkan perasaan mereka. Dengan perasaan yang dirahasiakan itu, suatu hari hubungan mereka terbongkar. Ibu dari First yang menyadari itu mulai menjau...