02

3.9K 96 0
                                    

Bagaimanapun keinginan mu dan impianmu tetaplah pada akhirnya hanya sang Khaliq yang memutuskan, hidup itu proses maka nikmatilah prosesnya..semoga hatimu kuat selalu akan tadirnya ......* El - Zarah

••
Tidak ada perpisahan yang tidak menyakitkan, semua perpisahan itu menghadirkan takdir yang rumit. Tentang rindu yang tak berujung, tentang ingatan yang kian menerang, tentang luka yang mengering namun tetap terbuka.

Perpisahan itu suatu hukum yang akan di lalui manusia. Dan tidaklah pula terelakkan. Hal ini sudah jelas termaktub.dalam Al-Qur'an.
Firman - Nya :

قَالَ هٰذَا فِرَاقُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَۚ سَاُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًا

Dia berkata, "Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar terhadapnya.

Seharusnya dalam surah ini saja, manusia bisa menarik kesimpulan bahwa yang namanya perpisahan itu pastilah ada.

Ara menuruni tangga matanya masih sembab menandakan Ara menangis semalaman.

Ia memutuskan untuk ke makam umanya bagaimana pun kemarin dirinya tidak sadarkan diri.

"Abi , Ara berangkat assalamualaikum" tak menunggu jawaban dari abinya. Ara pergi.

Sementara di kamar atas, Abi Sufyan masih terdiam. Dia mendengar suara Ara tapi tak mau nenggapinya.

Ara memilih bunga tulip kesukaan umanya ia terduduk di gundukan tanah yang basah itu.

"Assalamualaikum Uma, umma Ara kangen Uma hiksss " perasaan Ara kembali hancur.
Dia belum sepenuhnya ikhlas.

"Uma Ara bawain bunga tulip, Ara hiksss gak siap Uma " lirih Ara.

lalu keheningan pun melanda Ara tengah melangitkan doa untuk kebaikan umanya.
Derai air mata tidak bisa ia tahan sepanjang doa hanya isak tangis yang terdengar.

"Uma Ara janji untuk semua janji Ara".

Di akhir kata ia menyelipkan setangkai bunga tulip di atas gundukan tana.

Kakinya melangkah memasuki rumah, dari pagi Ara tidak melihat abinya hingga suara dari abinya mampu membuat perasaan nya kembali tercabik.

Apa yang ia lihat.
Apa yang ia dengar semuannya nampak nyata .

"Mas, kita gak bisa merahasiakan ini lagi dari Ara bak Farah kan udah gak ada mas aku juga butuh keadilan" suara perempuan lain terdengar siapa ?

Ara semakin mendekati suara itu lalu kakinya berhenti di pintu pembatas.

"Ara masih sedih Nur, aku belum siap" suara itu berasal dari abinya, Abi Sufyan.

" Abi belum siap karna apa ? " Tanya Ara kakinya tidak sanggup melangkah.

"Ara" mereka berdua memanggil Ara bersama.

" ...."

Kini tiga orang itu tengah duduk di taman belakang rumah. Tak ada pembicaraan semuanya masih sama.

"Abi hiksss Ara ...." Ara tak melanjutkan perkataanya.

" Saya istri kedua dari abimu Ara, " potong Nur

"Istri kedua, Abi hikssss" ujar Ara sendu.

" Ara ini mungkin saatnya kamu tahu. Abi punya istri kedua . Namanya Tante Nuri . Dia sudah menikah dengan Abi 2 tahun yang lalu. Abi minta maaf sayang , belum bisa jujur dari kemarin kemarin ".

El-Zarah  [Completed ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang