05

2.9K 96 0
                                    

Bukan ....
Bukannya aku tak pernah menangis..
Karna nyatanya kini air mata ini kian mengalir deras..
Bukan....
Bukan tanganku yang kokoh
Nyatanya tangan ini tak bisa menggenggam

Aku tidak kuat , hanya saja memaksa untuk kuat..
Aku juga tidak sedih karna nyatanya kini aku berteman dengan nya ...El Zarah.

•••
Pagi hari sudah Ara lewatkan dengan baik.dan kini ia melangkah untuk kerja.

Dengan seragam sekolah yang masih melekat jangan lupakan tas serta buku yang masih setia menemaninya.

" Ra kamu yakin mau kerja? Hari pertama kan ? " Tanya Dinar di sela sela perjalanan.

" Doain ya Din heheh " ujar Ara

" Ra , kenapa ya di saat kita jatuh cinta susah banget buat move on padahal orang yang kita cintai sudah pergi entah kemana " ujar Dinar

" Emangnya temen aku lagi jatuh cinta ya ? Kapan ? Siapa ? " Tanya Ara sambil menoel pipi Dinar.

" Adalah , gua kan cantekk anaknya bunda Ratmi ayahnya namanya solehin " ujar Dinar

Membuat Ara terkekeh begitulah sahabatnya ini. Bahkan di mode serius masih bisa bercanda.

" Jangan salahkan cintanya Din, cinta itu fitrah bagi setiap manusia. Hanya saja harapan kita yang terlalu tinggi " ujar Ara

** Ohh ya disini Zarah aku tulis Ara ya karna imut aja gitu 😂.ok lanjut part topik ya

" Perasaan gua gak berharap de ke dia Ar bahkan niya gua tuh cuman sekedar suka tuh " monolog Dinar.

" Gak suka sih , tapi sering nyelipin namanya , gak suka sih tapi masih sering flashback kan , gak ngerep kok cuman kangen masa lalu " cibir Ara .

Sedangkan Dinar hanya cengengesan.ia Dinar memang seperti itu hanya Ara yang bisa tahu kelakuan absurt Dinar.

" Titisan cenayang ya bund " teriak Dinar

" Bukan cenanyang matanya udah jujur " sela Ara.

Tak terasa perbincangan pun berakhir tatkala Dinar sudah memarkirkan motornya.

" Turun bak , ongkos jangan lupa " teriak Dinar..

Sedangkan Ara hanya tertawa dalam langkah kecilnya. Ya Ara memang nebeng ke Dinar . Karna bisa gawat kalau bawa motor apa lagi mobil.

Sesampainya di hadapan gedung pencakar langit itu Ara takjub dengan bangunan di hadapannya itu.

Lalu ia bergegas dan menunjukkan kartu  pengenal sebagai pegawai.

Dengan lancar Ara ngacir keladam kamar mandi guna mengganti seragamnya. Ia dirinya di letakkan di bagian pelayanan dimana memang butuh seragam agar enak di pandang begitulah kata vely kemarin.

Memandangi sekali lagi kerudung menutup dada dengan masker menutup mukanya .lalu rok pendek di imbangi dengan celana yang panjang agar auratnya tidak nampak , serta baju yang menurut Ara cukup ketat . Ara tidak nyaman untuk mengenakan maju seperti ini. Alhasil ia masih ragu ragu untuk keluar. Namun pada umunya penampilannya sudah baik dimana kerudung lebar sudah menutupi sebagian tubuhnya.

" Bismillahirrahmanirrahim " ujar Ara lalu memutuskan untuk keluar .

Tak lupa ia memasang pin pengenalnya.

" Anak baru ya dek " tanya seseorang di belakang Ara

" Ehh ya kak kenalin Zarah " ujar Ara

" Ayuk kesini gabung " tanpa menunggu persetujuan Ara orang itu menarik tangan Ara .

El-Zarah  [Completed ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang