Tamu ku ternyata adalah sahabat ku sendiri
Kisahnya terulang lagi bukan? Kami belum selesai dengan masa lalu itu.•Zarah Fatimahtus Syadah
•••
Hiruk piruk kota sudah ramai dengan pengguna jalan, para penjual kaki lima telah bersiap menjual jualannya. Aktivitas kantor juga sudah melenggang."Dek bareng enggak?" Tanya ayu
"Hemm, mbak ayu duluan aja aku masih ada perlu." Tutur Ara
"Gue duluan ya, kasian Ama suami gue."
Ara hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya, sifat Ayu tidak pernah berubah. Padahal usianya sudah cukup dikatakan dewasa.
Ara memperhatikan sekitar, saat netranya tak melihat orang kantor ia segera menaiki lift.
Tok... Tok... Tok... "Masuk." Mendapat sautan dari dalam Ara segera membuka pintu itu."Assalamualaikum mas."
"Ara waalaikumussalam, enggak bareng ayu?"
"Mas lupa? Kan aku bilangnya berangkat nya doang, mau izin ikut pulangnya tapi tadi kelupaan." Cengir Ara
"Selama dalam rana baik saya izinkan kamu, termasuk bekerja, tanpa izin saya kamu pun bisa ikut siapa saja."
"Enggak bisa gitu dong mas, walaupun Ara minim ilmu tentang rumah tangga, salah satu kewajiban Ara itu izin dan pamit sama suami kan. Hal sederhana itu masak gak bisa Ara patuhin." Ara mencoba bernegosiasi dengan El.
"Umma Fahira berhasil mendidik buah hatinya, kamu tumbuh menjadi wanita yang cerdas Ara."
"Jazakillahu Khair Habibi, hehehhe."
"Mau pulang?" Tawar Ara kembali.
El yang melihat jam di tangannya pun lantas mengangguk. Keduanya melangkah meninggalkan perusahaan.
"Mas Ara boleh tahu enggak?, Kapan mas ketemu Uma dan apakah mas seakrab itu dengan Uma?." Tanya Ara beruntun"Dulu umma Fahira adalah ustadzah saya, dia yang mengajarkan saya tentang Al-Qur'an, walaupun tidak dipungkiri Abah saya juga adalah orang yang pertama mengenal kan saya kepada Al-Qur'an."
Ara mulai mendengarkan cerita El
"Hingga saat saya di kelas 4 SD, saya dimajukan, maksudnya kelas saya di singkat 2 tahun lebih awal."
Ara begitu terkejut mendengarnya
"Berarti mas pintar dong." Pekik Ara tertahan
El melanjutkan ceritanya"ya waktu itulah saat pertama kali saya ketemu Uma, beliau mengajarkan saya tentang isi Alquran, hingga Abah saya meminta beliau untuk menjadi guru ngaji saya di rumah yang sekarang sudah menjadi pondok di Banyuwangi. Lalu dari pihak sekolah saya digiring ke Jakarta waktu itu saya masih SMP awal. Hingga akhirnya Uma Fahira sebagai guru pun ikut ke Jakarta, lalu kami pun menetap dijakarta sekitar 5 tahun sampai saya SMA namun kelas 2 lagi dan lagi saya keterima di universitas Mesir, dan itulah terakhir kalinya saya bertemu dengan beliau umma Fahira." Jelas El"Jadi Uma pernah ngajar di ponpes nya Abah.?" Pekik Ara lagi. "Kapan kapan kalau mas mau ke ponpes Ara ikut ya, kan pasti disana banyak benget kenangan Uma Fahira, dan Ara ingin melihatnya."
"Boleh, tapi saya tidak tahu pasti."
Ara tak mempermasalahkan hal sepele itu baginya cukup hanya mendengar kata boleh dari bibir El. Ara mengecek HP-nya dan ia begitu terkejut mendapati pesan dari Dinar sahabatnya, ia belum melihat hp seharian penuh.
Penepuk pelan keningnya Ara Ara segera membuka chat room nya dengan Dinar.
-gue gak keterima di universitas faforit gue Ar, jadi gue gak jadi kuliah
Dinar
KAMU SEDANG MEMBACA
El-Zarah [Completed ✓]
Romance[ SPRITUAL-ROMANCE ] Bermula dari kematian Umanya. Gadis cantik bernama Zarah Fatimatus syadah harus rela menerima jungkir balik takdirnya. Satu persatu fakta tentang hidupnya terungkap begitu saja. Kehidupan yang dianggap sempurna juga hilang sirn...