43

1.2K 37 0
                                    

Kamu berhak kecewa.
Sama seperti bahagia kamu juga berhak kecewa
Karenanya tidak ada yang salah dengan perasaan kecewamu.
Manusia memang harus kecewa agar dia sadar bawa dia hanya manusia yang kapan saja bisa terluka & kecewa.

•Dinara Putri Alfiarah

•••
Seorang gadis duduk dengan anggun di depan puluhan kamera. Jangan lupakan beberapa microfon di depannya.
Ia membuka kaca mata hitamnya.
Membenarkan letak duduknya, dan juga tatanan rambut nya.

Perlahan mengangkat tangan dengan suara "Hallo, semuanya."
Kilatan cahaya dari kamera tak membuat nya gentar. Senyumnya semakin lebar.
"Saya Dinar Putri Alfiarah, dan memang  benar perempuan di  foto tersebut adalah  saya."
Satu kalimat yang membuat semua mata terkejut melihat siaran langsung di salah satu Chanel YouTube itu.
Di tonton ribuan orang, tak terkecuali pasangan suami istri yang kini duduk di sofa.
Tak ada ekspresi di keduanya. Sama-sama diam, masih ingin tahu kelanjutannya.
Diam diam Ara mengelus perutnya yang kembali merasakan sakit, kini ia juga harus menahan sakit di hatinya.
Hatinya berkali-kali melafalkan kalimat 'Hasbullah wanikmal wakil, nimal Maula wanikman Nasir.'

"Saya juga mantan sahabat dari istrinya." Kalimat selanjutnya benar-benar membuat Ara tercekat.
Sedangkan Dinar diam diam mengepalkan tangannya.
Ia begitu sakit mendengar kalimat yang ia sendiri lontarkan.
Lalu mulai mengatakan
"Kami bersahabat sejak SMA, dan berakhir pada saat saya mengetahui semuanya."
Kalimat yang sebenarnya biasa saja.
Tapi bagi Ara ia sebuah sentilan.
"Dan kelemahan saya di manfaatkan oleh mereka yang mengaku memiliki hubungan darah dengan saya." Kalimat yang lagi-lagi menimbulkan banyak pertanyaan di benak penonton nya.
"Hingga bisa di katakan foto itu benar-benar di ambil tapi dengan kondisi yang berbeda. Apa yang ada pada foto tersebut tidak sama kenyataannya dengan yang saya alami."

Setelah mengatakan itu Dinar segera berlari dari kerumunan orang-orang.
Ia tak sanggup lagi.
Hingga tangannya di tarik seseorang untuk masuk ke mobil.
"Terimakasih." Ucap Dinar
"Sama-sama nona." Ucap Daniel ya siapa lagi jika bukan dirinya

Sementara Ara kini meletakkan handphone yang sebelumnya di pegangnya.
Mulai menghadap El "mas bantu tebus kesalahan ku. Bantu Dinar dari jeratan ayahnya." Ucapnya dengan keyakinan
"Tidak semudah itu Humairah, mas tidak punya kuasa untuk melindungi Dinar. Terlebih Dinar bukan tanggung jawab mas." Ucapan El membuat Ara tertunduk. Bagaimana mungkin ia meminta bantuan kepada El di lihat dari statusnya yang anak kiyai dan juga tokoh agamis mana mungkin ia mau berhubungan dengan seseorang yang jelas di luar mahromnya.
"Maaf mas, gak lagi." Ucap Ara
"Mas bisa membantu tapi tidak dengan urusan pribadi Dinar, mas tahu di sahabat kamu. Tapi hubungan kalian sudah hancur. Bahkan untuk memperbaikinya rasanya tidak mungkin."
Ara kembali membatu kini ditatapnya wajah El suaminya. Wajah yang di cintai oleh sahabatnya, wajah yang mungkin akan mendatangkan kebahagiaan untuk Dinar.
Tapi takdir berkata lain, perjodohan nya dengan El waktu itu adalah amanah umanya. Seandainya waktu dapat di putar, ia akan memilih untuk tidak menerima lamaran itu sama sekali.

"Dan ini adalah jawaban dari tindakan mu Humairah, bukankah mas pernah berkata sebelumnya. Sebelum kamu memilih untuk menutupi pernikahan kita, dan memilih untuk tidak jujur dengan Dinar." Lanjut El
Ara mengangguk lalu tersenyum
"Ya kali ini Ara tidak akan mengambil keputusan yang kegabah."

Pagi-pagi sekali tentu saja perusahaan El sudah di hebohkan dengan klarifikasi Dinar. Membuat ayu harus menghela nafasnya.
"Semoga Allah memberikan kalian takdir yang indah."
Ayu menyadari persahabatan keduanya tidak akan pernah pudar, karena kasih sayang di antara keduanya masih terlihat.
A

El-Zarah  [Completed ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang