08

2.5K 83 0
                                    

Apakah salah menerima orang atas dasar amanah ? Apalagi dia yang memberikan amanah adalah seseorang yang begitu engkau cintai .....*El-zarah .

•••
Apakah salah melaksanan sebuah amanah ?

••••

Langkah kaki sepasang manusia kini sudah memenuhi ruangan. Ara dan El baru saja memasuki mansion Sufyan.

" Lo nak Fatah kesini lagi " suara dari sang Abi

" Assalamualaikum bi "

" Waalaikumussalam Ara "

" Duduk dulu mas , mau nimum apa ? "

" Air putih saja " ucap El

" Ara biar Uma saja , kamu duduk saja ya nak " suara wanita lain terdengar di ruangan itu.

Ara menoleh ke arah suara itu dan ternyata benar dia adalah ibu sambungnya. Tante Nuri , hanya anggukan yang bisa Ara berikan.

" Ekhemmm " untuk mencairkan suasana Ara berderham.

" Lanjutkan mas " pinta Ara

" Sebelumnya saya sudah berkunjung beberapa Minggu lalu  om , serta dengan tujuan apa saya berkunjung, lalu kemarin Zarah sudah memberi jawaban , dan dia bersedia " ujar El

" Benarkah begitu Zarah ? " Tanya sang Abi

" Maaf Abi , sebelumnya Ara gak bilang ke Abi " sesal Ara

" Anak Abi sudah besar "  Abi Sufyan berkata  dengan pandangan yang sendu.

" Minuman datang " suara lain terdengar kembali.

Ya suara itu berasal dari Nuri .

" Di minum dulu nak " kata Nuri

" Terimakasih Tante " ujar El

" Lalu apa yang akan kamu lakukan nak El ? Menunggu Ara lulus dulu ? Atau mau melangsungkan nya ? " Tanya Abi syufyan

" Saya rasa Zarah sudah cukup matang untuk menjali kehidupan beruma tangga om , dan mungkin tiga hari kedepan kita bisa mulai persiapan nya , om tidak keberatan ? " Saut El

Sedangkan Ara hanya mencoba pasrah , ia juga tidak mau seperti ini menikah atas dasar amanah, bukan kemauannya ia juga tidak mencintai El , bagi Ara El hanya orang asing yang punya kunci sehingga mudah masuk di kehidupan Ara .

" Sebentar ini ada apa " karna tidak paham akan pembahasan tiga Manusia di ruang tamu Nuri bertanya.

" Anak kita mau nikah  nur , Zarah dia sudah menerima lamaran pria yang ada di depanmu ini, El namanya " jelas sang Abi

" Kalian sudah saling kenal ya ? Ya bagus dong Uma dukung , dari pada salah pergulan kan " antusias Nuri

" Tante salah  ini mau Uma Farah , umanya Ara " saut Ara spontan.

" Ara " tegur Abi

Sedangkan Nuri sudah menatap sendu Ara
" Ara maafin Uma sayang " sesalnya
" Ara kalau tidak bisa melaksanakan amanat itu jangan di paksa ya Ara , Uma yakin kok Farah ..."

" Cukup " potong Ara

" Tante tau apa ? Tentang Uma " tanya Ara

Keterdiaman Nuri membuat Ara semakin membuatnya marah , Ara semakin yakin kalau ada sesuatu yang belum ia ketahui.

" Tante tahu apa tentang Uma , Tante tau kalau Uma gak ikhlas berbagi namun Tante masih mau merebut kebahagian Uma iya " sentak Ara

" Ara cukup " ucap Abi syufyan

El-Zarah  [Completed ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang