" menerima takdir ? Aku yakin tidak semua orang akan tersenyum untuk pertama kalinya. Melelahkan bukan? di saat orang lain menyuruhmu untuk bersabar, padahal mereka tahu rasanya sabar itu seperti meminum air panas, semakin di tahan semakin panas "
El-Zarah
•••
Serangkaian acara sudah Ara lewatkan kini hari sudah menjelang malam, para tamu pun sudah mulai meninggalkan acara. Kini tinggalla keluarga besar El dan Zarah.
" Mau ke kamar ?" Tawar El.
Karena Ara sudah lelah, dan sakit kaki ia memutuskan untuk mengiyakan ajakan El bukankah bagus?.
Lalu tanpa Ara sadari El memapahnya, El tahu sedari tadi istrinya itu menahan sakit di kakinya, kerabat yang menyaksikan itu tidak bisa menahan senyumnya. Ara sudah kepalang malu yang bisa ia lakukan adalah memejamkan matanya dan bersembunyi di dada bidang El. Sungguh sangat memalukan.
El menurunkan Ara dengan penuh kehati hatian, lalu ia menaikkan selimut kebadan ara.
" Tidurlah, 2 jam lagi saya bangunkan, saya masih harus menemui tamu di bawa" ujar El
Karna Ara sudah mengantuk tak urung ia menutup matanya, salah satu kekurangan Ara adalah jika tidak tidur siang maka malam harinya akan cepat tidur. Dan jangan lupakan kalau Ara tidak terbiasa cape, karna umanya dari kecil selalu memanjakan Ara.
Sesuai ucapan El dirinya membangunkan Ara tepat di jam 10 malam. Ia membangunkan Ara namun sang empunya tidak kunjung bangun.
" Ara bangun, solat Isyak dulu, belum solat kan" untuk yang kesekian kalinya El membangunkan Ara.
Karna kepayang bingung ia meminta bantuan Uma Nuri mertuanya.
" Uma tolong El, bangunkan Zarah, sedari tadi El sudah mencoba membangunkannya" ungkap El
" Saya tidak tahu kenapa Ara sudah bangun, karna Uma hanya orang asing yang kebetulan hadir di hidupnya" tangan Nuri mengusap pelan kepala Ara yang masih tertutup jilbab.
Air mata Nuri pun menetes. Rasanya sangat sakit melihat putri sendiri tidak mau menerimanya.
" Uma hanya ibu sambungnya tepat 2 tahun lalu abinya menikahi Uma secara diam diam tanpa sepengetahuan Ara, bahkan Fahira mendiang istri pertama abinya, lalu tepat 2 hari kematian Fahira Uma meminta pertanggungjawaban dari Abi..." Nuri tak meneruskan ceritanya dirinya tak sanggup. Jika bukan karna keegoisan nya mungkin Ara tidak akan membencinya.
Sedangkan El terpaku di tempatnya, ia memandangi wajah sayu Ara, kenapa Ara begitu ceria padahal keluarganya sudah porak poranda? Anak siapa yang tak kecewa jika cinta pertama nya , ayah menorelahkan luka? Cinta pertama yang mana?
" Ara bangun sayang " sambil menepuk pipi Ara Nuri berusaha untuk membangunkan Ara dan berhasil.mata indah itu akhirnya terbuka.
Nuri tersenyum akhirnya mata putrinya terbuka.
" Ayo solat suamimu Lo ini ngebangun dari tadi" ujar Nuri lagi.
Ara bangun dan mendapati dirinya masih mengenakan gaun pengantin, dan itu bukan mimpi. Ingin rasanya Ara menangis, dan berteriak kepada Tuhannya namun apalah daya dirinya hanya hamba yang tengah menjalani sebuah proses perjalan kehidupan.
KAMU SEDANG MEMBACA
El-Zarah [Completed ✓]
Romance[ SPRITUAL-ROMANCE ] Bermula dari kematian Umanya. Gadis cantik bernama Zarah Fatimatus syadah harus rela menerima jungkir balik takdirnya. Satu persatu fakta tentang hidupnya terungkap begitu saja. Kehidupan yang dianggap sempurna juga hilang sirn...