"Dunia adalah tempat ujian yang nyata.
Maka, ingatlah tujuan hidup yang sebenarnya"
-El-Zarah••••
"Mas gak capek liat laptop terus, ini sudah larut Lo." Ucap Ara
"Mas besok izin ke luar daerah ya sayang, rumah sakit di pulau itu harus di tangani secara langsung." Ucap El
Kenyataan itu membuat pikiran Ara sudah bercabang, ada Dinar kan sahabatnya?.
"Mas Dinar ikut?" Tanya Ara hati-hati
"Iya dia kan selaku ketua humas sayang, mas juga gak nyangkah dia begitu cepat menghubungi orang pulau itu." Ingatan El terlintas beberapa waktu lalu.
"Ara..."
"Kamu percaya kan sama mas Ara?, Mas janji begitu urusan selesai mas akan langsung kembali." Ujar El meyakinkan. El tahu kekhawatiran Ara, tapi El tidak bisa membiarkan Ara terlalut dalam pikiran nya yang tentu belum saja terjadi.
"Insya Allah mas, Ara akan selalu percaya sama mas." Ucapnya.
Bismillah, ya Robb aku mohon arahanmu.
Doa tulus Ara.Pagi-pagi sekali Ara dan ayu sudah ada di bandar Udara internasional Soekarno-Hatta. Tentunya suami ayu juga ikut membersamai. "Syafik tolong handel masalah komonitas kita, dan untuk ayu titip istri saya." Setelah mengatakan itu El pergi
Ara menatap kepergian El dengan pandangan yang berkaca-kaca "insya Allah El akan selamat sampai tujuan dek, dan tidak akan terjadi apa-apa" ucap Ayu
Ketiganya pun memutuskan untuk pergi dari area bandara.
"Kita mampir ke cafe dulu gimana?, Sekaligus bahas masalah even di komonitas kita
"Boleh Ara setuju." Ucap Ara mantap, ia tidak boleh sedih atas kepergian suaminya. Ia juga tidak boleh bersu'dzon terhadap masa depannya. Ia harus kembali fokus pada jalannya, yaitu jadi istri yang baik, dan sebagai umat yang baik. Dengan cara ikut jejak nabi Muhammad tentunya. Yaitu berdakwah.
Setelah sampai ketiganya pun mulai memesan makanan masing-masing.
"Agenda bulan depan El sudah ngasih ini." Tunjuk syafik pada layar laptop.
"Wah El gercep banget ya. Beruntung kamu dek, dapat laki-laki yang begini." Ucap Ayu
Ara hanya mampu tersenyum, El memang Laki-laki yang berjiwa pemimpin. Dia mampu menjalankan amanah apa saja yang dititipkan kepadanya.
"Jadi tema yang di angkat disini adalah "Rasa Malu untuk yang Mulia ( wanita)." Menurut kalian gimana?" Tanya Syafik.
"Bagus mas, secara zaman sekarang udah nunjukin kalau perempuan hilang rasa malunya. Mau pacaran, Mau di ajak zina. Bahkan pas di tegur mereka bilang Hak Asasi Manusia" ucap Ayu
"Saya juga setuju kok, lagi pula temanya cukup bagus untuk remaja." Sambung Ara
"Lalu dimana kita akan mengadakan acara ini?"
"Gimana kalau tempatnya pindah-pindah gitu?, Biar gak bosen. Kan para remaja di artikan masa yang paling banyak meng-eksplor diri. Tapi mereka tidak tahu mana yang salah menurut akidah." Usul Ara
"Bener banget mas, kan secara kalau pindah-pindah remaja makin banyak yang tertarik. Kita bikin aja kayak hangout tapi dapat ilmu yang barokah. Atau kita bisa bikin event ini di cafe, pantai, hotel, atau masjid. Pokoknya kita harus narik audiensi yang banyak." Ucap Ayu juga berpendapat
"Ok, berarti konsep acara kita itu harus pindah-pindah tempat, dan yang terpenting kita bikin pemflat dulu."
"Ara bisa kok, dia dikantor sering tuh ngerjain masalah pemflat promosi ya kan dek"
"Iya gampang mah"Setelah 1 jam berlalu akhirnya mereka sudah menyelesaikan rapat itu. Sesekali mereka akan terlihat berdebat, makan, dan juga saling mengutarakan pendapatnya. Inilah yang dinamakan organisasi meski 3 orang asal serius pun juga berjalan.
"Makasih ya mbk, mas atas traktiran nya. Makasih juga sudah ikut nganterin mas El." Ujar Ara setelah sampai di unit apartemen nya.
"Gak usah sungkan-sungkan, kami kesini ya dek." Ujar Ayu
Keduanya pun berpisah di lantai 2.
Di pesawat El duduk dengan nyaman sesekali mulutnya berkomat-kamit tentu saja kalimat Allah yang terlontar dari mulutnya apa lagi.
Tak jauh dari tempat duduknya Dinar mulai memandangi sosok tubuh yang ia rindukan. "Bang jangan deket-deket gue. Gue gak tahu apa yang di lakukan papa. Bahkan pesawat ini juga papa yang milihin" monolog sendu.
Entah mengapa ia begitu takut saat ini.
Pertama kali nya seorang Dinar putri alfairah, berada di dunia bisnis. Dunia yang menurutnya benar-benar keji.
Dinar memijit pelipisnya. Ia masih ingat berdebatannya dengan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
El-Zarah [Completed ✓]
Romance[ SPRITUAL-ROMANCE ] Bermula dari kematian Umanya. Gadis cantik bernama Zarah Fatimatus syadah harus rela menerima jungkir balik takdirnya. Satu persatu fakta tentang hidupnya terungkap begitu saja. Kehidupan yang dianggap sempurna juga hilang sirn...