Tuhan menguji tanda sayang.
Karena manusia butuh teguran, agar ingat kepada Tuhannya. Bukankah Tuhan maha baik?, Ujian adalah teguran, untuk menguji seberapa kuat iman
Seorang hamba-nya.•El-Zarah
•••
Dua jam sudah berlalu, Ara sudah mendapat penanganan dari dokter, dan kini El berada didekat brangkar Ara. "Syafakillah, Humairah." Ucap El pelan."Nduk, umi balik ya. Sekalian mau ambil keperluan Ara."
"Hati-hati umi, maaf mas gak bisa anterin umi."
"Sudah umi pakai taksi saja."
Kini tinggallah El sendiri diruangan hampa itu.
"Apa yang telah kamu lalui, apa Abi membuat mu terluka?" Tanya El. Meski tak mendapat jawaban dari Ara"Bagaimana cara mas agar bisa membahagiakan mu Ara?, Mas gak bisa liat kamu seperti ini. Mas mohon cepet sadar." El mengusap lembut kepala Ara.
"Mas izin solat Sunnah dulu ya." El mengecup singkat kening Ara.
El melaksanakan solat Sunnah 2 rakaat untuk kesembuhan Ara, dilanjutkan dengan bacaan Alquran hafalannya. El membaca surat Yusuf untuk Ara. Surat tersebut memang di identik dengan surat yang penuh dengan badai kehidupan. Bahkan surat Yusuf ini di identik dengan kesedihan. Ayat demi ayat sudah El lantunkan hingga mata lentik itu terbuka. El tidak menyadari nya hingga Ara bersuara. "Ma...af, Ara.. kalah lagi." Ujar Ara lemah
El menghentikan bacaannya. Ia tersenyum pada Ara mengusap pelan kepalanya. "Wajar itu manusiawi, nafsu sejati nya musuh yang sulit untuk dimenangkan, namun bertahan sejauh ini sudah lebih dari cukup Humairah." Tutur El, lembut
"Ara belum solat."
"Solat saja, tanpa mukena juga sah kok. Tayammum saja dulu, keadaannya darurat."
Ara hanya mengangguk lantas menghadap tembok, guna bertayammum. Ara solat dengan keadaan terbaring. El hanya memperhatikan Ara, sesekali membenarkan letak infus Ara yang berpindah tempat akibat pergerakannya.
Ara sudah menyelesaikan solatnya "mas, bisa minta tolong, Ara butuh air."
El langsung memberikan air minum kepada Ara. "Tidur ya, biar besok bisa pulang."
Ara hanya mengangguk dan mulai menutup matanya.
Keesokan paginya ruangan Ara sudah ramai oleh celote Ayu. "Kamu kenapa sih dek, aduh kamu ini mananya yang sakit?""Aku gak jatoh bak, jadi gak ada yang luka maupun sakit." Ujar Ara terkekeh.
"Kaget Lo aku pas tadi bang syafik bilang kalau kamu dirawat dirumah sakit." Kesal ayu
Ara menoleh ke arah El, di sofa El dan syafik tengah berbincang, entah apa yang mereka bicarakan. "Heheheh maaf ya mbk, udah bikin jantungan. Gak parah kok mbk, cuman traumanya Ara Kambu." Jujur Ara
Ayu yang mendengar itupun memeluk Ara. Dibalik cadarnya ayu sudah menangis. "Sekuat apa kamu dek. Semoga Allah selalu melingdungimu. Mbk sayang kamu dek." Batin Ayu
"Besok-besok kalau ada masalah cerita aja sama mbak, jangan sungkan." Ujar ayu kemudian.
Ara meneteskan air matanya, ia tidak menyangka akan mendapat perhatian yang begitu tulus dari Ayu. "Syafakillah dek." Suara Ayu kembali terdengar. Ara membalaskan pelukan Ayu. "Hikss..... Terimakasih mbk.." ayu mengusap bahu Ara. Mengecup kepala Ara dengan penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
El-Zarah [Completed ✓]
Romance[ SPRITUAL-ROMANCE ] Bermula dari kematian Umanya. Gadis cantik bernama Zarah Fatimatus syadah harus rela menerima jungkir balik takdirnya. Satu persatu fakta tentang hidupnya terungkap begitu saja. Kehidupan yang dianggap sempurna juga hilang sirn...