03

3.2K 96 0
                                    

Jika hidup mu penuh dengan kesempurnaan.
Fisik yang sempurna, kapasitas otak yang tinggi, indahnya duniamu, seakan akan hidup itu harus berporos di kamu, maka kamu adalah sebuah kesalahan , ingatlah hidupmu tak selamanya di atas , tak juga selamanya di bawah.....* El-Zarah

•••
Hujan menguyur kota pagi hari ini bau tanah sudah memenuhi rongga hidung, inilah yang di sebut dengan rahmat-Nya..
Hujan hadir untuk menghidupkan yang mati
Hujan hadir untuk menyegarkan yang lalu

Dan hadirnya hujan adalah bentuk kesenangan bagi sebagian orang , termasuk Ara .

Hujan memang menyenangkan bagi Ara , itu dulu sebelum umanya pergi. Dirinya suka hujan tapi dirinya juga benci hujan kenapa ?
Karena kenangan terindah bersama umanya ada di kala hujan.

Ara takut petir umanya yang menemaninya.
Ara takut akan sinar kilap , tapi Uma yang menyakinkan nya untuk tidak takut.

Ara suka bau hujan karna dirinya bisa belajar dengan umanya.

Masa itu hujan baru saja reda sedangkan terdapat anak gadis yang menatap jendela dengan pandangan penuh kelembutan.

" Umma kenapa Ara gak boleh main ketika hujan ? "

" Boleh sayang , tapi jangan keseringan nanti sakit " kata umanya

" Kenapa Ara harus makek ini " tunnjuk Ara ke atas kepalanya. Dimana kepalanya harus tertutupi oleh kain.

" Karna biar Ara terbiasa sayang. Ara tau ini apa namanya ? " Ujar Uma Safira.

Dengan muka polos Ara menggeleng.

" Ini namanya hijab sayang . Gunanya untuk menutupi mahkota nya Ara sebagai muslimah , dan ini namanya jilbab baju yang di ulurkan , fungsinya sebagai menutup aurat " dengan penuh kelembutan sang Uma pun menjelaskan.

" Tapi kenapa Ara temen temen Ara di sekolah gak makek ini " dengan penasaran  Ara kembali bersuara.

" Karna  mereka belum tahu kalau kewajibannya adalah menutup aurat . "

" Um aurat itu apa ? "

" Hehehehe , aurat itu adalah anggota tubuh yang haram di lihat wajib di tutup sayang. Ketika baligh . Ara belum baligh tapi harus di biasain biar nanti ketika baligh Ara terbiasa ".

Ara suka akan didikan umanya umanya selalu menuntun Ara untuk menjadi anak yang baik.

Tangan Ara bergetar memegangi dadanya. Dirinya ingat saat pertama kali umanya menjelaskan tentang hukum berhijab bagi perempuan. Mata Ara meliat butiran air yang tak kunjung reda.

" Uma , Ara hikssss " nyatanya untuk mengikhlaskan seseorang yang begitu berharga di hidup kita itulah hal sulit.

Ara itu anak yang baru kehilangan separuh memori hidupnya. Hatinya terlalu sulit untuk menerima kenyataan. Setiap di tampar ia selalu mengelak.

Sehingga ada kesedihan di mata sayu nan indah itu.mencoba mengikhlaskan namun hatinya terlalu rapuh.

Rasa lelah membuat Ara berhenti menangis dan setelahnya Ara memasuki alam mimpinya.

Pagi yang cerah  mungkin sedikit pula dengan perasaan Ara , Ara menyipkan makanan sederhana di atas meja. Ada roti panggang dan juga susu hangat.

Tak lupa juga kupasan buah apel dan buah jeruk telah memenuhi piring .

Bergegas memanggil abanya 

" Abi sarapannya udah jadi " teriak Ara dari dapur.

Barulah langkah kaki terdengar menuruni tangga.

El-Zarah  [Completed ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang