Kita sedang menjalani takdir yang berbeda.
Kamu di takdirmu dan aku di takdirku.
Kita sama namun beda cerita
El- Zarah.•••
Waktu berputar begitu sepat, tidak tapi terlalu cepat. Padahal baru kemarin Ara memasuki gerbang sekolah ini dengan seragam yang masih biru. Lalu setiap langkahnya berkicau akan mimpinya. Namun hari ini Ara berdiri di depan pintu ini dengan baju kebaya marun yang indah melekat di tubuhnya jangan lupakan toga terpasang di kepalanya."Uma Ara udah lulus, dulu Ara tidak kehilangan arah, namun sepertinya sekarang Ara tidak punya tujuan." Monolog Ara.
Ara menghembuskan napasnya berulang kali. Lalu ia melangkahkan kakinya menyusuri jalan itu. Matanya mengamati setiap anak anak yang begitu bahagia berselfi ria dengan orang tuanya. Ara yang melihat itu kembali meringis, mengapa takdirnya begitu berbeda dengan mereka.
"Ara Lo gue cariin ternyata ada disini. Congratulation untuk kemenangan kita yey." Ujar Dinar. Pelukan di tubuh Ara membuat Ara tersentak dari lamunannya. Ia melihat Dinar yang tengah memeluknya, lalu Ara tersenyum.
"Haduh bisa sesek napas aku Din, jangan gini ihh." Ucap Ara pura pura ngambek.
Lalu Dinar yang sadar akan kelakuannya pun melepaskan Ara. Hal itu tidak lepas dari pandangan seseorang.
"Assalamualaikum Tante, Tante apa kabar." Ucap Ara setelah menyadari kehadiran ibu dari sahabatnya ini.
"Waalaikumussalam, baik Ara sendiri gimana ? Keluarga ?" Tanya tante Eva.
"Ara baik keluarga juga baik Tan." Saut Ara.
"Kacang nih gue? Dah yuk masuk ehh Ra wali Lo mana." Tanya Dinar kebingungan.
"Hemm itu anu.. masih ada di jalan deh keknya" saut Ara kikuk.
Lalu mereka bertiga berjalan beriringan keaula.
Acara berlangsung cukup baik. Ara mengalihkan pandangan nya kepenjuru ruangan netranya menatap El dibelakang sana, Ara hanya tersenyum sekilas lantas berdiri karena namanya sudah di panggil, Ara melangka ke atas podium."Selamat nak. Kamu adalah lulusan terbaik di tahun ini dengan perolehan nilai yang melebihi ekspektasi kami para guru, kami memang tidak meragukan kemampuan anak citra bangsa. Selamat atas kemenangan nya Zarah Fatimahtus Syadah putri dari bapak syufyan dan ibu Fahira. Sampaikan apa saja yang kamu mau nak."
Suara tepukan telah menggema di rungan itu. Ara meneteskan air matanya. Lalu kakinya melangkah ke depan, tangannya lalu menerima mic.
"1 kata saja, Ara kangen Uma, dan kehidupan Ara yang lalu. Sekian terimakasih".
Tak memperdulikan tatapan aneh dari orang orang Ara melangkah mundur dan kembali duduk di sisi Dinar.
"Ra Lo gak papa kan ?" Tanya Dinar memastikan.
"Enggak papa kok, oh ya Dinar bisa minta tolong buat ambilin paper bag aku di lobi depan." Ucap Ara sambil menyengir.
"Kebetulan gue juga mau ke kamar mandi bentar ya." Lalu setelahhya Dinar berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
El-Zarah [Completed ✓]
Romance[ SPRITUAL-ROMANCE ] Bermula dari kematian Umanya. Gadis cantik bernama Zarah Fatimatus syadah harus rela menerima jungkir balik takdirnya. Satu persatu fakta tentang hidupnya terungkap begitu saja. Kehidupan yang dianggap sempurna juga hilang sirn...