16

2.1K 68 1
                                    

Ketuk pintu lalu sang tuan rumah akan membukanya, jangan ketuk hati karna pergerakan nya tidak dapat di analisa..

El-Zarah
•••

El menghela napas. Ia terlalu lelah untuk hari ini. Wanita yang dulu ia anggap adik telah kembali. Perasaannya sedikit goyah, namun El masih ingat dirinya telah terbebani tanggung jawab.

El kembali melihat chat room dengan Ara, Ara perempuan sederhana. Wanita yang menurut El dewasa tapi juga kekanakan di waktu yang sama.

Elfatah
Sekolah ? Belum pulang?

Wife ✨🖤
Belum kenapa ?

Elfatah
Kemarin katanya Raina kamu ke ruangan mas sudah ketemu berkasnya ? Sudah di rekap ?

Wife ✨🖤
Sudah ada di mbk ayu.

Elfatah
Pulang sekolah mau saya jemput ?

Wife✨🖤
Gak perlu, Ara nanti ke kantor.

Elfatah
Satu lagi Ara, kamu tidak menemukan sesuatu di laci saya.

Wife✨🖤
Tidak mas, kalau boleh tau apa?


Setidaknya El sendikit tenang, Ara tidak menemukan apa pun diruangannya.
Inar satu nama yang selama ini El rindukan, nama yang sedari dulu mengiri ruang hatinya.

Dirinya tidak berbohong kalau rasa itu memang ada, kini di hatinya nama inar masih bertahtah. Namun El bukanlah laki laki yang akan meninggalkan tanggung jawabnya begitu saja.

" Inar maafkan saya, tidak bisa menepati janji. Semoga takdir baik selalu menyertaimu" monolog El.

•••

Sementara di bawah tepatnya di lantai dasar perusahaan, kini Ara dan ayu tengah berbincang, tak lupa juga nyala komputer serta suara ketikan keyboard menemani perbincangan mereka.

" Ra Lo bentar lagi lulus kan?, Rencana mau nerusin kemana"

" Mmmmm, enggak tahu deh bak, kerja gini aja udah lumayan gajinya hehehhe"

" Sayang banget padahal kamu pintar Lo Ra"

" Iya si mbk, tapi kan ujung ujungnya muaranya juga di kerja "

" Ra.. Lo tahu denger denger katanya pak Fatah sudah punya istri Lo. Presedir kita ini" entah kabar dari mana namun kabar tersebut membuat Ara menghentikan ketikan.

" Hah, kabar dari mana" tanya Ara. Sebenarnya Ara cukup terkejut namun ia berusaha untuk tetap terlihat biasa biasa saja.

" Awak media, waktu itu ngecekrek " ucap ayu santai.

Ara tidak menanggapi ayu, ia lebih fokus kepada kerjaannya. Lama berkutat dengan kerjaanya Ara di kejutkan dengan suara ayu.

" Ra gue ada pertanyaan "

" Apa mbk?" Ara sempet menoleh ke ara ayu namun ia tetap fokus pada kerjaannya kembali.

" Apa alasan Lo makek ginian "

Ara yang tidak mengerti lantas menoleh ke ayu, dan ia paham sekarang. Pertanyaan yang sempat Ara layangkan waktu kecil dulu kepada umanya.

" Kerudung?" Tanya Ara memastikan.

" Iya, jilbab mungkin" bingung ayu.

Ara mendekat ke arah ayu. Lalu duduk di sampingnya.

" Kata Uma, jilbab itu adalah pakaian yang terjulur di badan, fungsinya sebagai penutup sedangkan Khimar atau kerudung itu kain penutup kepala hingga terjuntai ke dada."

El-Zarah  [Completed ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang