006

14.3K 1.1K 78
                                    

*****

Yohan berjalan menuju ruang kelas, ia sengaja datang siang ketika pintu gerbang sekolah sudah ditutup. Ia sesekali bersiul dan menyapa teman lelakinya yang lain.

Yohan menyipitkan matanya ketika ia berdiri di ambang pintu kelas. Di sana, ditempat duduknya dan Sora, seorang gadis tampak menunduk seperti menekan sesuatu.

Merasa ada yang meperhatikannya, Sora melihat Yohan sekilas. Kemudian Yohan mengangga, ya! Gadis itu ialah Sora dan Yohan tak salah lihat. Mengapa Sora datang terlebih dahulu ketika ia dengan sengaja datang siang. Buru-buru Yohan berjalan menuju meja paling belakang.

"Kenapa cantik?" Tanya Yohan ketika melihat Sora sibuk dengan ponselnya. Dahi gadis itu mengkerut sesekali ia mengumpat pelan.

"Dengarkan aku. Mengapa kau datang lebih dulu dariku. Aku sudah mengirim pesan untuk menanyakan apakah kau akan telat 'lagi' atau tidak." Yohan sebenarnya sedikit jengah dengan Sora yang selalu tidak membalas pesannya. Jika tau seperti ini, ia akan datang lebih awal.

"Huft." Sora menghela nafas lelahnya. Ia kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas.

Sora lupa ia tidak mengisi daya ponsel terlebih dahulu. Ia yakin penyebabnya karena itu.

"Hey, are you okay?" Tanya Yohan.

"Ya."

"Mengapa tak membalas pesanku?"

Kesal dengan pertanyaannya yang tak dijawab. Yohan merogoh tas milih Sora dan mengambil ponselnya. Remaja lelaki ini ingin mengetahui apakah Sora kehabisan pulsa data. Namun Yohan melihat perbedaan diponselnya yang tampak retak dan mati.

"Dibanting, huh." Ucap Yohan mengejek.

"aku tak sengaja."

Yohan mengangkat tangannya tinggi-tinggi ketika Sora akan kembali mengambil ponselnya.

"Pulang nanti ikut bersamaku, 'ya?" Ucap Yohan dan memasukan ponsel Sora ke dalam saku celananya.

"Tidak."

"Ayolah Sekali ini saja. Aku ingin mendengar jawaban selain tidak. Mau tidak mau kau ikut denganku." Setelah mengatakan itu, Yohan mengitari bangkunya lalu duduk dan membenamkan wajahnya dimeja.


Sora telah melunasi pembayaran akhir dan juga yang tagihan lain. Ia akhirnya bisa tidur nyenyak malam ini. Walaupun itu hanya bayaran untuk kepentingan sekolah. Belum dengan tagihan yang lain.

Sora meninggalkan Yohan di kelas. Tiga puluh tiga menit setelah Yohan mengambil ponselnya. Bel bubar untuk kelas akhir berbunyi dan lelaki itu malah mendengkur keras. Menyebalkan.

"Ayo pulang." Seseorang berdiri di samping Sora dan menggenggam tangannya.

Yohan menarik tangan Sora menuju parkiran. Matanya masih memerah dan jalannya sedikit sempoyongan, tega sekali Sora meninggalkannya di kelas seorang diri.

"Aku. Tidak. Mau." Tekan Sora.

Yohan menghela nafasnya. Mengucek matanya dan mengeluarkan secuil lendir putih yang menggumpal di ujung mata.

"Ayok. Kau meninggalkanku di kelas." Jujur saja Yohan panik saat mengetahui kelas sudah kosong.

Sora menggelengkan kepalanya. Ia menyodorkan tangan tanda meminta ponselnya dikembalikan. Melihat itu, Yohan segera memasangkan sebuah helm dikepala Sora. Yohan lalu memakai helmnya sendiri dan menaiki motor.

[2.1] IVANDER [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang