Sora menatap lembaran kertas yang berserakan. Secarik kertas berisikan tentang ijazah mengenai dirinya telah mengikuti kegiatan belajar-mengajar selama tiga tahun.
Pandangan kosong dengan pikiran menggelabu entah kemana. Fisiknya terasa lemas saat ia menerima ijazah tersebut dari Ivander. Dan kini pria itu ntah pergi kemana, pun Sora yang mengabaikannya.
Pikirannya berkelana saat pertama ia bertemu Yohan. Lagi. Gadis itu sepertinya merindukan mendiang sang sahabat, saat-saat mereka bersama. Demi Tuhan, selama ini Sora hanya menganggap Yohan sebagai teman dan sahabat nya. Ia terlalu positive thinking akan semua perilaku Yohan terhadapnya, ia hanya berfikir jika Yohan melakukan semua ini kepadanya hanya sebagai perilaku terhadap teman. Ternyata semua itu tidak sepenuhnya benar. Dalam keadaan sekarat Yohan sempat memberikan candaan pada gadis itu supaya Sora tidak panik dan khawatir. Sora tidak percaya jika Yohan mencintainya.
"Kita akan makan malam." Suara bariton tersebut mampu membuat Sora tersadar dari lamunannya.
Seorang pria berdiri di ambang pintu yang tak lain adalah Ivander. Dengan model pakaian yang sama dan terlihat kaku dimata Sora. Kemeja gelap dipadukan dengan celana serta jas gelap juga, pria itu menatapnya sembari memasukkan tangan ke dalam saku celana.
Kemudian Ivander mendekat ke arah Sora. Gadis kecil yang telah di dandani ini ditarik lengannya secara lembut oleh Ivander.
Pandangan mereka masih beradu, Ivander dengan hati-hati mengambil ijazah serta bekas lain kemudian meletakannya di meja nakas, bagaimanapun ia menghargai ijazah Sora sebgai tanda bahawa gadis itu telah mengikuti kegiatan belajar mengajar selama tiga tahun. Ivander sendiri lah yang mengambil ijazah tersebut saat ia tahu pengumuman bahwa ijazah atas nama Sora Ellaine telah keluar.
Malam ini, sang rembulan serta bintang-bintang menghiasi gelapnya langit malam. Semilir angin membuat taman terasa semakin sejuk dan menakutkan.
Di sana, dipinggir danau terdapat meja dan dua kursi. Para pekerja segera undur diri ketika Ivander dan Sora mendekat ke meja tersebut.
Mereka mulai duduk saling berhadapan kemudian seorang chef datang memberikan hidangan utama pada mereka. Dengan gaya france-nya yang kental, chef tersebut menjelaskan menu makanan yang akan mereka santap malam ini.
Satu bulan berlalu semenjak Sora merasakan 'bermimpi' Ivander menceburkannya ke kolam. Sambil mengunyah makanan, Sora merasa kejadian antara mereka selama ini terasa sedikit awkard. Walaupun seringkali Ivander berusaha mencairkan suasana diantara mereka yang kurang membuahkan hasil.
Dalam keheningan malam ini Ivander berdehem kemudian menyimpan peralatan makan tersebut. Sora mengikutinya, itu berarti Ivander telah selesai makan malam.
Sora sudah menebak apa yang akan Ivander lakukan selanjutnya. Meneguk wine kemudian saling terdiam satu sama lain hingga akhirnya mereka kembali masuk kedalam rumah. Hal ini terjadi selama 3 sampai 4 kali dalam seminggu. Ivander selalu menyiapkan makan malam seperti ini. Namun tidak ada yang mereka lakukan setelahnya. Hanya benar-benar makan malam kemudian kembali ke dalam rumah.
"Kau sudah tahu jika aku menganggumimu begitu lama." Ivander berucap, "dan kau harusnya tahu apa yang akan pria lakukan kepada gadis yang dikaguminya."
Sora berdehem kaku, satu bulan ini ia berusaha mencuri hati Ivander dengan tidak memberontak dan menuruti perintah Ivander.
Tidak seperti malam-malam sebelumnya yang diisi dengan keheningan diantara mereka, malam ini Ivander kembali mengajak Sora untuk berkelana. Mengingatkan
dan meyakinkan Sora jika Ivander telah menganggumi bahkan pria itu telah jatuh cinta pada teman masa kecilnya dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2.1] IVANDER [END]
Romantik[COMPLETED] Terperangkap dalam obsesi yang menjerat membuat Sora, seorang perempuan yang mengalami potongan kejadian demi kejadian buruk yang mengalir dihidupnya membuat ia 'tertekan'. Mengabaikannya, dan membuat ia menjadi orang yang membenci keram...