*Tekan bintang
🍁🍁🍁🍁🍁
Pagi hari ini,sepertinya sang dewa langit Zeus sedikit murka. Ia memberikan awan gelap sehingga menutupi hangatnya mentari pagi. Entah apa yang diberikannya hari ini, yang pasti dipagi hari yang mendung ini Ivander harus pergi ke kantor menghadiri rapat besar mengenai rencana pembangunan proyek property.
Setelah selesai memakaikan dasi, serta menyemprotkan parfum ke beberapa titik bagian tubuh sebagai pemanis, Ivander keluar dari walk in closet, ia memasang arloji yang selalu menemaninya sebagai bentuk menghargai waktu.
Sementara itu, sang amour masih meringkuk bak janin kedinginan dibawah gulungan selimut. Ia nampak begitu lelah dan damai ketika tertidur. Melihat seorang perempuan yang tertidur, mengingatkan Ivander pada mendiang ibunya.
Ivander menyempatkan diri untuk memberikan usapan pada pucuk kepala Sora. Mengenai ibunya, Ivander sama sekali tidak menyamakan keduanya dalam hal apapun. Ia hanya teringat dengan ibunya yang meninggal beberapa tahun lalu. Dimana ibunya meninggal setelah insiden kecelakaan orang mabuk bernama Sherman.
"Aku pergi."
Setelah berpamitan pada seorang gadis yang terlelap, Ivander mengecup singkat pelipis Sora, ia segera bergegas mengingat hari ini mendung padahal jika mentari tidak tertutup awan, sinarnya akan menyengat dan mungkin akan membangunkan Sora.
Ivander menuruni undakan anak tangga, mansion begitu sepi dan gelap. Di setiap sudut mansion Ivander belum mempunyai hal tentang Sora, hanya ketika mereka bermain permainan berdarah anak-anak. Hide and seek.
Di pantry, koki dan para maid menyiapkan sarapan banyak sehingga memenuhi meja makan. Ivander duduk di bangku paling ujung, ia memperhatikan makanan-makanan tersebut.
"Sir?"
Rayden dan satu orang pria bernama Bob yang selalu mengikutinya menghampiri Ivander. Mereka membungkuk hormat bebarapa saat. Rayden mengira jika Ivander telah menyelesaikan acara sarapannya, namun ternyata makanan di atas meja masih utuh, Rayden merasa lancang karena telah mengganggu tuannya sarapan.
Sementara itu, Ivander tampak santai mulai mengambil beberapa makanan untuk ia santap, sambil mengunyah makanan, Ivander menunggu kedua anak buahnya untuk mengatakan sesuatu.
"Kami.. permisi," pamit Rayden dan Bob segera meninggalkan tuannya yang tengah sarapan.
Ivander memotong bagian daging yang akan ia santap, setelah itu, pisau tersebut sengaja Ivander sentakkan pada piring kaca sehingga menimbulkan suara keras. Bob dan Rayden terpejam saat mendengar suara perpaduan antara piring dan pisau tersebut. Mereka tau jika Ivander sengaja melakukannya, dan mereka hendak pergi begitu saja setelah menghampiri Ivander.
Dengan degupan jantung yang menggila, keduanya kembali mengampiri Ivander dan membungkuk hormat, Rayden memberikan sebuah map serta flashdisk.
"Ini mengenai koruptor yang berada di kantor dekat kebun binatang," ucap Rayden, dengan segera Bob, si pria berbadan tinggi besar dan tegap itu memberikan map tersebut pada Ivander.
Ivander mengambil gelas, lalu seorang anak buahnya mengambil minuman dan menunangkan botol berisikan minuman tersebut pada gelas yang Ivander pegang. Ivander merasakan candunya minumam favorit ini ketika ia makan daging. Setelah itu Ivander melirik sekilas berkas yang diberikan kedua anak buahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/287587641-288-k613433.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[2.1] IVANDER [END]
Romance[COMPLETED] Terperangkap dalam obsesi yang menjerat membuat Sora, seorang perempuan yang mengalami potongan kejadian demi kejadian buruk yang mengalir dihidupnya membuat ia 'tertekan'. Mengabaikannya, dan membuat ia menjadi orang yang membenci keram...