Follow akun ini karena beberapa part akan aku private!
Happy reading ❤️
27|| Naresh salah tingkah
Malam ini Naresh sedang berkumpul bersama kelima sahabatnya di ruang tv apartemennya. Kalian pasti sudah bisa bayangin sendiri gimana ricuhnya tempat itu sekarang, apalagi Arrio tengah sibuk sendiri membongkar isi dapur Naresh.
Kini mereka tengah menonton pertandingan bola sambil menikmati kacang. Teriakan heboh keluar dari mulut mereka ketika bola memasuki gawang.
"Gol!" Teriak Naresh dan Evander sambil berpelukan. Tampaknya mereka kegirangan karena tim yang mereka dukung memasukkan bola kedalam gawang lawan. Sedangkan Alger, lelaki itu tengah melempar bantal sofa sembarangan.
"Heboh amat Lo berdua, baru juga satu kosong! Bentar lagi juga di bales!" Keluh Alger tak terima karena tim yang ia dukung kecolongan.
"Kita liat aja nanti!" Ucap Naresh. "Lo tim mana Ken?" Tanya Naresh pada Ken.
"Gue tim yang menang aja!" Ucap Ken.
"Ya gak bisa lah, Lo harus pilih salah satu!" Kata Alger tak terima.
"Mending gue tidur daripada harus milih!" Jawab Ken tak ingin pusing. Dasar tukang tidur!
Arrio keluar dari dapur dan menghampiri kelima sahabatnya di ruang tv. Tampaknya ia tak menemukan makanan dari dalam dapur itu.
"Woi Resh, bini Lo gak masak apa? Gue geledah dapur gak nemu makan, laper gue!" Ujar Arrio.
"Kayanya tadi masak, cari lagi aja!" Jawab Naresh tapi perhatiannya masih terarah pada layar televisi.
"Udah pusing tujuh keliling gue, tapi kagak menu-menu!" Kata Arrio.
Naya berdiri dari duduknya lalu meraih jaket kulit yang ia letakkan di sofa tadi. Hal itu berhasil membuat para sahabatnya menoleh ke arahnya.
"Mau kemana Lo Nay?" Tanya Ken datar dari tempatnya.
"Mau cari angin bentar!" Jawab Naya. "Lo pada ada yang mau nitip sesuatu gak?" Tanya gadis itu pada para sahabatnya.
"Nay!" Panggil Arrio, gadis itu pun menoleh kearahnya. "Kalau Lo cari yang kaya gue mundur!" Ucap Lelaki itu tiba-tiba.
"Asekkk!" Seru para sahabatnya bersamaan. Tapi beda dengan Ken dan Naya, mereka berdua terlihat datar-datar saja.
"Kalau Lo cari yang ganteng gue juga mundur!" Ucap Arrio lagi. "Tapi kalau Lo cari cilok gue nitip!"
"Bisa bisanya mau nitip cilok aja tapi banyak ngomong gitu!" Celetuk Alger.
"Udah paling bener tuh RI!" Ucap Evander menimpali. "Udah saatnya Lo sadar, kalau Lo itu jauh dari kata ganteng."
"Sialan Lo Van!" Ucap Arrio, mendengar itu para sahabatnya tertawa.
"Udah buruan duitnya mana?" Tanya Naya.
Arrio merogoh kantong celananya lalu mencari keberadaan uangnya dari dalam sana. Lelaki itu mengeluarkan uang sepuluh ribu dari dalam sana.
Lelaki itu memberikan uang itu pada Naya. "Bisa request gak Nay? Kalau bisa minta banyakin ciloknya sama bumbunya sekalian!"
"Duit Lo cuman sepuluh ribu, gak usah banyak mau!" Tegas Naya.
Alger terkekeh karena hal itu. "Yaelah Ri, udah gak ganteng gak modal lagi, pantesan aja jomblo!"
"Duit sepuluh ribu beli cilok paling cuma dapat bumbunya doang Ri!" Ucap Evander yang lain tertawa menanggapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARESH: HARI BERSAMAMU
Fiksi RemajaNaresh Waller biasa di panggil Aresh oleh temannya. Lelaki tampan yang satu ini memiliki arti nama yang sama dengan kepribadiannya. Naresh yang berarti, lelaki jantan. Sedangkan Waller, memiliki arti pemimpin yang berani. Sesuai dengan arti namanya...