57|| Notifikasi pesan

8.6K 472 70
                                    

Happy reading ❤️

57|| Notifikasi pesan

"Resh tangkap!" Ujar Alger sembari melempar air mineral kemasan pada Naresh.

Saat ini Naresh, Ken, Alger dan Arrio tengah duduk di tribun lapangan basket. Mereka baru saja selesai bermain basket dan kini mereka tengah beristirahat.

Para mahasiswi yang ada di kampus itu malah asik memperhatikan Naresh and the geng sambil berteriak heboh kala Naresh mengelap keringatnya dengan mengangkat bajunya dan menampilkan perut six pack nya.

Hal itu sudah biasa bagi Naresh, jadi ia tak mau ambil pusing.

Setelah meneguk habis air mineral itu, Naresh pun berdiri dari tribun itu. "Mau kemana Resh?"

"Ganti baju," balas laki-laki itu.

"Woi tunggu bangsat, kita juga mau ganti baju juga kali!" Ujar Arrio sembari mengejar langkah Naresh.

Kini keempat laki-laki itu sudah mengganti pakaiannya dan mereka berjalan menuju kantin untuk mengisi perut.

Suasana kantin kampus yang tadinya cukup bising seketika langsung hening kala Naresh dan ketiga sahabatnya memasuki area itu.

Bisik-bisik ricuh dapat mereka dengar, bukan cuman mahasiswi saja para mahasiswa juga ikut berbisik.
Keempat laki-laki itu memilih duduk di meja mereka biasanya, hal itu berhasil membuat gadis yang duduk di sebelah meja itu bertingkah heboh.

"Ra, Lo tau gak nama cowok yang pake jaket jeans itu siapa?" Tanya seorang gadis pada teman di sampingnya.

"Oh itu," tanya gadis itu sembari menunjuk orang yang di maksud. "Itu namanya kak Naresh, masa Lo gak tau sih?"

"Ini malah baru tau dari Lo."

"Ya ampun Reyna, itu cowok terkece sekampus dan Lo baru tau sekarang? Kemana aja Lo?" Ujar gadis yang duduk di samping Reyna itu, sebut saja namanya Nadira.

"Gak peduli gue dari mana, intinya tuh cowok bakal jadi pacar gue!" Ujar gadis itu percaya diri.

Sedangkan teman yang duduk di sampingnya malah menyernyit. "Abis mabuk Lo?"

Gadis bernama Reyna itu menggeleng. "Siapa yang mabuk?"

"Ya Lo lah, abisnya tingkah Lo gak kaya Reyna yang gue kenal."

"Lebay Lo!"

"By the way, Lo punya gak nomornya?" Tanya gadis itu serius.

"Yakali gue punya nomornya, mana orang yang Lo maksud masuk ke daftar incaran cewek kampus lagi. Lagi pula kalau gue punya nomornya sekalipun, gak bakal gue kasih ke Lo!"

"Kok gitu?" Tanya gadis bernama Reyna itu.

"Biar gue yang gebet lah!" Ujar gadis itu sembari terkekeh.

Gadis bernama Reyna itu menghela nafasnya, lalu beranjak dari kursinya. "Eh Lo mau kemana? Marah Lo sama gue?"

"Mau minta nomor kak Naresh lah," jawab Reyna.

Gadis yang duduk di samping Reyna tadi pun membulatkan matanya tak percaya. "Lo gila ya? Kalau kak Naresh maki-maki Lo gimana?"

"Gue gak peduli, yang penting gue udah usaha!" Jawab gadis itu masih tetap pada pendiriannya.

"Jangan macam-macam dong Lo Na, entar gue juga yang malu!"

"Bodoamat," balas Reyna lalu benar-benar meninggalkan temannya itu dan berjalan menuju meja Naresh dan para sahabatnya.

Sesampainya Reyna di meja Naresh dan ketiga sahabatnya, gadis itu pun langsung mendapat tatapan tanda tanya dari keempat laki-laki itu.

"Kak Naresh boleh minta nomor handphone gak?" Tanya gadis itu dengan mata terpejam seraya menyodorkan handphonenya ke arah Naresh.

NARESH: HARI BERSAMAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang