69|| Rujak

7.2K 496 65
                                    

Follow sebelum baca, INI PEMAKSAAN!

Udah siap menuju ending?

Happy reading ❤️

69|| Rujak

Hari-hari berlalu begitu cepat, tak terasa usia kandungan Agrensi sudah menginjak sembilan bulan. Akhir-akhir ini gadis itu terlalu mengeluh karena pinggangnya terasa sakit, bahkan ia mudah sekali merasa lelah padahal tidak bekerja terlalu berat, kadang gadis itu juga merasa keram pada perutnya.

Menurut perkiraan dokter, Agrensi akan melahirkan Minggu depan, namun itu tak bisa jadi jaminan karena dokter itu juga mengatakan bisa saja kelahiran bayi itu maju ataupun mundur.

Di jam segini biasanya Naresh masih berada di kampus. Agrensi tak tau harus apa, ia merasa bosan di apartemen apalagi Naresh tak mengijinkannya membereskan apartemen sendirian. Tapi karena bosan hanya berdiam diri saja, ia pun mulai melakukan pekerjaan ringan untuk menghilangkan kejenuhannya.

Gadis itu mulai meraih kemoceng dan mulai membersihkan setiap sudut ruangan itu, lalu ia mulai menyapu dan merapikan letak barang-barang yang ada di sana.

Setelah selesai membereskan kamar dan menyusun pakaian ke dalam lemari, gadis itu langsung menjatuhkan bokongnya ke atas kasur sembari menghela nafas dari mulutnya seraya mengusap perut buncitnya.

"Kita berhenti dulu ya sayang, Mama udah capek," ujar Agrensi seraya mengelus-elus perutnya.

Saat tengah asik mengusap perut buncitnya, tiba-tiba suara notifikasi pesan terdengar dari ponselnya. Gadis itu menoleh ke arah nakas lalu meraih ponselnya yang ada di atas sana.

Saat ponsel itu sudah ada di tangannya, nama Naresh yang tertera di sana. Tanpa mau membuat Naresh menunggu Agrensi langsung membaca dan membalas pesan masuk itu.

My husband ❤️🥰
Sayang, aku udah selesai kelas. Sekarang udah di parkiran dan mau Jalan pulang, kamu mau aku bawain apa?

Agrensi
Lagi pengen makan yang pedas-pedas.

My husband ❤️🥰
Yang lain aja lah, jangan yang pedes nanti kamu sakit perut, kasihan juga Beby Kiara.

Agrensi
Tapi pengennya yang pedes, Resh. Tapi pedesnya yang seger gitu kaya rujak.

My husband ❤️🥰
Oh, mau rujak? Ya udah aku beliin nanti. Btw mau berapa porsi?

Agrensi
Satu aja.

My husband ❤️🥰
Gak kurang?

Agrensi
Enggak kok.

My husband ❤️🥰
Ya udah, aku mau jalan ketempat Abang rujaknya, kamu hati-hati di apart.

Agrensi
Iya, Resh. Kamu juga hati-hati di jalan.

Setelah mengirimkan pesan itu, Agrensi pun langsung mematikan ponselnya lalu mulai menyimpan deretan alat-alat yang ia gunakan untuk membersihkan kamar tadi, agar Naresh tak memarahinya karena membereskan kamar sendirian.

Sudah hampir 30 menit setelah selesai mengirimi Naresh pesan, akhirnya laki-laki itu tiba di apartemen dengan membawa satu porsi rujak di tangannya. Laki-laki itu menyodorkan rujak yang ia beli tadi pada Agrensi lalu membuka jaketnya.

"Di habisin ya," ujar Naresh.

Agrensi mengangguk antusias. "Udah pasti sih."

NARESH: HARI BERSAMAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang