Follow akun ini karena beberapa part akan aku private
Udah siap buat baca part ini?
Udah siap buat spam Comment di setiap paragraf?
Btw kalian udah pada follow Ig estikaa97 dan wattpadkaaa belum? Kalau belum follow dulu ya😂
Follow tiktok @wattpadkaaa juga ya guys, biar kita seru-seruan di sana😊
Oh iya, untuk kedepannya aku bakal ngebut selesain cerita ini, mungkin dalam seminggu aku bakal up 3-4 kali, jadi kalian bantu share cerita ini juga ya 🥰
Happy reading guys ❤️
44|| Cucu buat Bunda
Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Naresh tak jadi keluar untuk nongkrong bersama para sahabatnya di warkop Pak De.
Kini, Agrensi baru saja selesai mencuci wajahnya dan mengganti pakaiannya menjadi setelan piyama berwarna biru dengan celana pendek.
Setelahnya, Agrensi naik ke atas kasur. Naresh yang tadinya tengah duduk di sofa sambil bermain ponsel, seketika ia mengikuti langkah Agrensi dan ikut naik ke atas kasur.
Agrensi melebarkan selimut untuk masuk kedalamnya. Sedangkan Naresh, lelaki itu malah menyandarkan punggungnya di penyangga kasur sembari memainkan ponselnya.
Tak ada pembahasan sama sekali, kini Naresh sibuk dengan ponselnya begitu pun dengan Agrensi yang kini tengah berbaring membelakangi Naresh sambil bermain ponsel.
Akibat mulai bosan dengan ponsel di tangannya, Naresh pun mematikan ponselnya itu, lalu menaruh ponsel itu di atas nakas.
Naresh menoleh ke arah Agrensi, lalu ikut membaringkan tubuhnya dan memeluk tubuh gadis itu dari belakang.
Bukannya memejamkan matanya, kini Naresh malah mengelus-elus paha Agrensi yang tampak kosong akibat memakai setelan piyama dengan celana pendek.
"RESH!" Tegur Agrensi.
"Apa sayang?" Balas Naresh sambil melanjutkan aksinya, bahkan kini beranjak pindah dan meraba perut gadis itu.
"NARESH!" Peringati Agrensi lagi.
Naresh berdecak. "Ck! Perasaan tadi ada yang bilang mau aku. Mana buktinya, di elus dikit doang langsung marah."
"Tadi cuman bercanda, Resh!"
"Gak mau tau, kamu harus tanggung jawab sekarang."
"Ih, kenapa harus tanggung jawab? Orang tadi cuman bercanda!" Ujar Agrensi sembari menyernyitkan dahinya.
"Makanya kalau gak mau tanggung jawab, gak usah mancing!" Balas Naresh santai.
Saat berniat menyosor bibir Agrensi, gadis itu langsung bangkit dan mengubah posisinya menjadi duduk.
"Kenapa?"
"Bunda video call," balas gadis itu.
Naresh berdecak lalu menghela. "Ya udah buruan angkat."
Agrensi pun merapikan rambutnya terlebih dulu sebelum ia mengangkat panggilan itu. Detik berikutnya ia pun langsung mengangkat panggilan video itu.
"Halo Bunda! Bunda apa kabar?" Tanya Agrensi buka suara.
"Halo juga sayang! Bunda baik kok. Kamu sama Naresh baik juga kan?"
Agrensi terkekeh canggung. "Kita baik kok Bun."
"Naresh nya mana Gren, kok bunda gak liat?"
"Ada kok Bun, ini di samping," jawab Agrensi sambil mengarahkan layar ponselnya ke arah Naresh.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARESH: HARI BERSAMAMU
Dla nastolatkówNaresh Waller biasa di panggil Aresh oleh temannya. Lelaki tampan yang satu ini memiliki arti nama yang sama dengan kepribadiannya. Naresh yang berarti, lelaki jantan. Sedangkan Waller, memiliki arti pemimpin yang berani. Sesuai dengan arti namanya...