55|| Perkara Coco

16.5K 566 7
                                    

⚠️Warning 18+⚠️

Happy reading ❤️

55|| Perkara Coco

"As you wish, dear!"

Suara binatang malam dapat terdengar nyaring seolah menjadi sountrack kisah cinta Naresh dan Agrensi.

Setelah mengatakan itu, Naresh kembali melumat bibir gadis itu. Agrensi memejamkan matanya, tak bisa di pungkiri, ia terlena dengan sentuhan laki-laki yang kini tengah berada di atasnya.

Gadis itu membiarkan Naresh membuka pengait bra dan juga celana dalamnya. Saat mereka menyatu, Agrensi terlihat menyernyit akibat merasakan perih saat milik Naresh memasuki miliknya. Ia melingkarkan tangannya pada leher Naresh dan bersembunyi di dada laki-laki itu.

"Shhh...ahh, Resh sakit."

"Kenapa hm? Kasar ya?"

Agrensi mengangguk kecil. "Ahh...Resh, pelan-pelan!"

Laki-laki itu tak memperdulikan peringatan Agrensi, ia semakin mempercepat pergerakannya dan berhasil membuat tubuh gadis yang ada di bawahnya terhentak-hentak mengikuti permainan itu.

"Ngehh, Resh..udah aku mau pipis!"

Naresh paham kalau gadis itu akan orgasme, maka dari itu ia semakin mempercepat gerakannya.

"Keluarin aja, gak usah di tahan," ucap laki-laki itu dengan nafas memburu.

Naresh kembali menghujani tubuh Agrensi, ia merenda sedikit untuk melumat bibir gadis itu. Setelah ciuman mereka berhenti, Agrensi terlihat sudah paya menahan desahannya. Matanya terpejam akibat menahan nikmat saat Naresh meraba apa saja yang bisa ia raba dari tubuh Agrensi.

"Shhh..Ahh, Resh stop dulu! Aku gak kuat emhh..."

"Shh...tahan sebentar sayang, aku belum keluar enghh!"

Naresh kembali merendahkan tubuhnya, bahkan laki-laki menenggelamkan wajahnya di leher jenjang Agrensi. Tanpa sadar laki-laki itu sudah meninggalkan Kissmark di leher gadis itu.

Naresh semakin gencar meraba tubuh molek istrinya itu di iringi dengan gerakan yang semakin cepat. Laki-laki itu sudah hampir sampai pada puncaknya, dengan segera ia ingin melepaskan miliknya dari milik Agrensi. Namun, akibat merasakan perih gadis itu malah semakin menjepit milik Naresh.

"Enghh...aku mau keluar Gren! Ahh...Longgarin Yang, jangan di jepit nanti aku keluar di dalam."

Mata Agrensi yang tadinya terpejam seketika ia membulatkan matanya dan tubuhnya menegang saat merasakan perutnya bergetar kecil akibat orgasme sekaligus merasakan hangat di rahimnya kala Naresh menyemburkan spermanya di dalam rahim gadis itu.

Usai pelepasan, Naresh ambruk. Ia menjatuhkan tubuhnya di sebelah Agrensi mereka berdua sama-sama mengatur nafas mereka. Naresh menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua, lalu ia mengulurkan tangannya untuk memeluk erat tubuh gadis itu.

"Resh?" Panggil Agrensi dengan suara pelan.

Naresh menoleh lalu mengusap rambut gadis itu. "HM, kenapa sayang?"

"Tadi itu apa, kok anget?"

Mendengar itu Naresh terkekeh kecil. "Aku kelepasan abisnya kamu ngejepit tadi, jadi susah keluar."

"Terus kalau aku hamil gimana? Ini masa subur aku Resh," Tanya Agrensi dengan menatap mata Naresh sungguh-sungguh.

Naresh semakin mempererat pelukannya dan menenggelamkan wajah Agrensi di dadanya. "Kalau kamu hamil berarti kita punya anak."

NARESH: HARI BERSAMAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang