51|| Malam perpisahan

11.1K 568 11
                                    

Happy reading guys ❤️

51|| Malam perpisahan

Sudah hampir satu jam Agrensi mendiami Naresh, bahkan laki-laki itu terlihat uring-uringan karena Agrensi tak junjung meresponnya.

Agrensi terlihat tersenyum puas dengan kondisi suaminya saat ini, gak enak kan di cuekin? Makanya jangan cari masalah!

Ranjang terasa goyang, ternyata gadis  itu tengah meranjak dari atas sana.

"Mau kemana Yang?" Tanya Naresh.

"Ke bawah," balas Agrensi jutek.

"Aku temenin ya?"

"Gausah, aku cuman mau ambil air minum doang," setelah mengatakan itu, Agrensi pun pergi meninggalkan Naresh di tempatnya.

Naresh terlihat berguling-guling frustasi di atas ranjang, sesekali ia mengusap wajahnya kasar.

"Sialan!" Umpatnya.

Di bawah, Agrensi membuka kulkas dan mengambil botol air mineral dari dalam sana lalu membuka tutup botol itu dan meneguk air mineral itu tak sampai habis.

Keberadaan seseorang berhasil mengalihkan perhatiannya, dengan segera gadis itu menegur orang yang baru saja memasuki area dapur itu.

"Kak Clay! mau ambil minum juga?"
Tanya Agrensi pada Clay.

"Gak usah banyak tanya Lo, minggir Lo!" Ujar Clay sembari mendorong tubuh Agrensi agar menjauh dari kulkas itu.

Agrensi mundur selangkah. "Kalau gitu gue naik ya kak."

Saat Agrensi mencoba melangkahkan kakinya, Clay kembali angkat suara hal itu berhasil menghentikan pergerakan Agrensi. "Tunggu."

"Kenapa kak?"

"Lo udah merasa menang ya dari gue?" Tanya Clay sembari menutup pintu kulkas.

"Maksudnya?"

Clay berdecak. "Gak usah berlagak polos deh Lo, Lo pasti bangga kan karena udah berhasil ngerebut Naresh dari gue?"

Hah, ngerebut? Gak salah nih orang? Bukannya dia yang udah nolak perjodohan itu dan malah bikin gue terlibat? Batin Agrensi.

"Maaf kak, tapi gue gak ngerasa kalau gue udah ngerebut Naresh dari Lo," balas Agrensi kalem.

"Diem Lo, gak usah berlagak deh Lo. Lo itu gak lebih cantik dari gue!"

"Buktinya Naresh mau sama gue, berarti gue cantik dong," ujar Agrensi santai.

"Sadar diri Lo, Lo itu cuman anak pungut dan Lo gak pantas buat Naresh!"

"Emang kakak udah ngerasa pantas buat Naresh?" Tanya Agrensi, hal itu berhasil membuat Clay semakin kesal.

"Udah mulai berani Lo sama gue?" Tanya Clay penuh amarah.

"Emang kapan gue takut sama Lo kak?" Ujar Agrensi balik tanya.

Clay bergerutu kesal, ia menghentakkan kakinya kesal lalu menubruk bahu Agrensi dan hal itu berhasil membuat tubuh Agrensi sedikit terhuyung.

"Watch out, bitch!" Ucap Clay nyalang.

Masa bodoh dengan ucapan Clay yang terdengar begitu kasar, toh Agrensi sudah terbiasa mendengar ucapan seperti itu keluar dari mulut kakak perempuannya itu.

Tanpa mau memikirkan hal itu, Agrensi pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

Di kamar, Agrensi mendapati Naresh sudah tertidur pulas dengan posisi telungkup. Gadis itu berjalan mendekat ke arah Naresh lalu duduk di pinggiran kasur seraya tersenyum saat mengamati wajah tampan suaminya itu.

NARESH: HARI BERSAMAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang