29|| Penyadap

14K 713 4
                                    

Vote! Comment!

Cuman disuruh vote, sama Comment aja pada pelit! Huhu😭 jangan pelit-pelit Napa!

Follow akun ini karena beberapa part akan aku private!

Happy reading ❤️

29|| Penyadap

Naresh menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa empuk yang ada di ruang TV.  Lelaki itu terlihat menghela nafas lelah, pasalnya ia baru saja pulang menemani Agrensi untuk berbelanja bulanan di supermarket.

Sedangkan Agrensi? Kini, gadis itu tengah membawa barang belanjaan menuju dapur untuk ia susun di kulkas.

Saat tengah asik memejamkan mata, dering ponsel Naresh tiba-tiba berbunyi, hal itu berhasil membangunkannya. Setelah mengetahui siapa yang menelepon dengan segera Naresh menekan tombol hijau.

"Halo Resh?!" Ucap Naya buka suara dari seberang telepon.

"Kenapa Nay?"

"Lo harus ke markas sekarang. Tadi Arkan ngabarin gue, katanya dia Nemu penyadap di bawah meja ruang utama kayanya ada yang lagi mata-matain kita!"

Mendengar penuturan Naya barusan berhasil membangkitkan amarahnya. Lelaki itu mengeraskan rahangnya, kedua tangan terkepal erat menahan emosi yang ingin keluar.

"Arahhin anak-anak buat geledah markas, gue yakin penyadapannya gak cuman satu!"

Setelah mengatakan itu Naresh langsung mematikan sambungan telepon itu sepihak. Ia bangkit dari duduknya seraya mengambil jaket kulit yang bertuliskan Trayton di bagian punggungnya.

Agrensi yang baru keluar dari dapur langsung menahan pergerakan lelaki itu.

"Kamu mau kemana?"

"Ada urusan bentar, kamu gapapa aku tinggal bentar?"

Agrensi mengangguk kikuk, ia bingung dengan sikap Naresh yang terlihat seperti menahan amarah, tapi ia di paksa untuk mengerti. "Iya, kamu hati-hati!"

Setelah kepergian Naresh, masih ada rasa yang mengganjal pada Agrensi. Ada urusan apa sampai Naresh terlihat begitu buru-buru?

Ah, entahlah! Agrensi tak ingin memikirkan hal itu.

<<<•>>>

Sesampainya di markas, Naresh langsung mematikan mesin motornya. Setelah itu ia membuka helm full face miliknya lalu meletakkan helm itu di atas tangki motornya.

Di parkiran utama, Naresh dapat melihat sudah banyak motor yang terparkir rapi memenuhi area itu. Tampaknya Naya dan yang lainnya sudah berkumpul di dalam.

Tanpa mengulur banyak waktu lagi, Naresh langsung masuk ke dalam markas.

Suasana di dalam markas tampak ricuh, semua perwakilan anggota Trayton dari berbagai sekolah telah berkumpul. Seperti yang kita ketahui, Trayton tersebar di berbagai sekolah bukan hanya di SMA victory saja.

"Udah datang Lo bang?" Tanya Arkan buka suara saat menyadari kehadiran Naresh. Hal itu berhasil membuat yang lainnya menoleh ke arah ambang pintu.

Perlu di jelaskan sedikit, Arkan adalah orang kepercayaan Naresh dari SMA Arjuna setelah Atlas. Bisa dibilang mereka berdua adalah kaki tangan Trayton di SMA Arjuna.

"Yooo, apa kabar bro?!" Ucap Arrio menyapa Naresh, namun hal itu mendapat tatapan tajam dari para sahabatnya. Evander yang duduk di sebelahnya lantas langsung menyikut lelaki itu. "Waktunya gak tepat buat nanya kabar bego. Mau Lo di telan Naresh?" Tanya Evander.

NARESH: HARI BERSAMAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang