15

660 37 2
                                    

Vote dulu donggggggg.

Happy reading!

****

Alarm berwarna abu-abu muda itu berbunyi membuat Ara bangun dari tidurnya "Enghh" Ara meleguh.

"Jam empat lewat empat" gumam Ara.

Ara menghadap ke samping melihat Andres yang sedang tidur dengan posisi memeluk Ara.

"Banggg"

"Abang bangun" Ara mengguncang-guncangkan badan Andres dengan pelan.

"Abang ih, sholat subuh duluuu"

"Engh, lima menit lagi" Andres semakin mengeratkan pelukannya.

"Ih bangun gaaa??"

"Oh oke, kalo ga mau bangun" Ara menjepit hidung Andres selama beberapa menit sampai Andres tidak bisa nafas dan bangun dari tidurnya.

"Ih apa si raa"

"Ngantuk ih" lanjut Andres.

"Seterah deh, Ara bilangin mama abang ga sholat"

"Ih iya ni bangun" Andres dengan cepat menuju kamar mandi milik Ara lalu membersihkan badannya dan wudhu. Setelah Andres selesai Ara memasuki kamar mandi.

"Uda yu" Ara sudah siap dengan mukenanya lalu setelah itu mereka berdua melaksanakan sholat subuh yang di imam kan Andrea. Ya iyalah masa Ara!

Skip sholat subuh.

"Mau tidur lagi ya? jangan di bangunin" Andres menaiki kasur Ara hendak tidur lagi.

"Ets, tidak bisa bangun ayo"

"Aaaa ngantuk"

"Ih mandi dulu abis itu sarapan trus kita pergi ke mall"

"Ya ampun Ara masi pagi masa siap-siap sekarang"

"Ya udah kita joging aja, abis joging mandi trus pergi deh"

"Ya udah lima menit lagi"

"Engga, ih cepetan cuci muka dulu"

"Iya-iya bawel" Andres bangkit dari kasur lalu berjalan keluar kamar Ara untuk mencuci mukanya dan mengganti baju di kamarnya.

****

"Mah pah, Ara sama abang pamit dulu ya" Ara menyalimi kedua tangan orang tuanya di susul dengan Andres.

"Pamit mah, pah"

"Iya, hati-hati kalian"

Ara dan Andres joging di taman dekat rumah mereka saat mereka sedang joging sambil sesekali tertawa mereka melihat seseorang wanita cantik yang sangat mereka kenali "Bang itu kaya?"

"Iya mirip dia ya de?"

"Bukan mirip lagi bang, itu emang dia!"

"Tapi dia sama siapa?" tanya Andres.

"At-Atlas ga si?"

"Eh iya de itu Atlas"

"Tapi ko bisa?" tanya Ara heran.

"Ga tau, mau samperin de?" tanya balik Andres.

"Ga usah lagi asik pacaran dia jangan ganggu" ucap Ara saat melihat mereka berdua sedang, bergandengan tangan?

Andres yang melihat Ara ingin menangis berusaha menghiburnya "Eh itu ada es krim de, mau ga?"

"Eum bole deh, dua tapi ya?"

ATLAS [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang