Selamat membaca, semoga suka!
Jangan lupa vote dan komen untuk menghargai para penulis. Vote dan komen dari kalian, kebahagian para penulis. Jangan jadi pembaca yang menyebalkan haha. Terimakasih sudah membaca sampai chapter 42, cantik.****
Jam sudah menunjukan pukul 20.07. Sesuai janji Atlas kini mereka akan mengelilingi kota jakarta bersama anggota inti yang lain. Ara sudah siap dengan celana levis hitam panjang dan kaos putih polos dengan jaket kulit berwarna hitam dan rambut yang di kuncir satu.
Ara berjalan kearah lift untuk sampai ke loby dan langsung berjalan kearah cafe melati. Tadi Ara memutuskan berjalan kaki karena jarak dari Apartemennya dengan cafe melati sangat dekat. Saat sudah sampai di cafe melati Ara melihat enam motor sport terparkir rapih di parkiran.
Saat Ara masuk Ara langsung melihat Atlas dkk yang sudah memesan minuman dan sedikit cemilan.
Ara menggeser kursi kosong lalu duduk di kursi tersebut, mengambil stik kentang yang ada di meja "Udah lama?" tanya Ara menatap anggota inti yang ada disana.
Mereka menggeleng "Empat menitan, mungkin" jawab Alfie.
Ara mengangguk "Mesen makan dulu ya? Gue belom makan stok makanan gue abis belom beli" kata Ara dengan cengiran khasnya.
Andres menyerngitkan dahinya "Belum makan? Kalo ga ada makanan kerumah de, lagian kenapa ga balik rumah aja si" ujar Andres.
"Ussttt diem, jangan bahas itu dulu laper nih mau makan" ucap Ara lalu memakan makanannya yang telah dipesan tadi.
Andres menghela nafas kasar lalu kembali memainkan ponselnya.
Setelah menunggu Ara memakan makanannya dan membayar makanannya mereka langsung pergi dari sana dan berniat untuk mengelilingi kota jakarta.
Ara memakai helemnya lalu menaiki motor sport Atlas.
Malam ini suasananya sangat indah, tidak ada drama macet dan apalah yang mengganggu acara jalan-jalan mereka.
Ara memasang earphonenya, memeluk Atlas erat dan menyenderkan kepalanya dibahu Atlas dengan memejamkan matanya.
"Capek?" tanya Atlas dengan suara yang lumayan keras karena dijalanan ini sedang ramai-ramainya.
"Engga" jawab Ara lalu membuka matanya dan kembali menatap jalanan ibu kota ini.
Sekitar sejaman lebih berkeliling mereka menghentikan motornya di pasar malam yang sangat ramai.
Ara turun dengan semangat dari motor Atlas disusul dengan yang lain "Wow udah lama banget gue ga ke pasar malam" ujar Ara yang di balas anggukan yang lain.
"Iya, gue terakhir kesini kelas sepuluh" celetuk Gala.
"Ya udah ayo masuk" ajak Atlas.
Akhirnya mereka masuk kedalam ramainya penduduk. Ara memalingkan wajahnya mencari permainan yang menurutnya menarik. Ara membulatkan matanya saat netra coklatnya bertemu kepada sebuah bianglala.
"Eh naik bianglala yu" ajak Ara.
"Ayo" seru yang lain.
Lalu mereka berjalan ke tempat loket bianglala untuk membeli tujuh tiket.
"Tujuh" ucap Atlas dengan memberikan dua lembar uang seratus ribu kepada mba-mba loket.
"Ini, jadi seratus tujuh puluh lima ribu satu tiketnya dua puluh lima ribu oh iya satu kabin hanya bisa diisi dua orang ya ka, terimakasih" ucap mba-mba loket.
"Iya" jawab Atlas.
Mba-mba kasir tersebut melongo mendengar jawaban Atlas yang sangat singkat, Atlas memberikan masing-masing tiket mereka "Satu kabin dua orang" ucap Atlas.
"Oke makasi Atla, oh iya yang sendiri siapa?" tanya Ara.
"Abang aja" jawab Andres.
"Oh ya uda ayo" ajak Ara lalu mereka masing-masing memasuki kabin yang ingin mereka tempati.
****
Atlas dan Ara sudah ada di kabin yang berwarna biru. Mereka berdua asik mengamati sekitar. Dari atas mereka bisa melihat banyaknya manusia yang sedang berdesak-desakan dan beberapa permainan lainnya.
Atlas diam-diam mengambil handphonenya dan mengarahkan kamera handphonenya pada Ara. Beberapa gambar sudah diambil diam-diam oleh Atlas.
Ara yang sadar langsung menoleh pada Atlas "Ih Atla ko di foto si kalo mau foto bilang bilang dulu napa" kesal Ara.
"Tapi cantik loh ini mirip masa depan aku" ujar Atlas sambil mengarahkan ponselnya kepada Ara.
Ara mengambil handphone Atlas "Ih apa si? Siapa yang ngajarin kaga gitu?" tanya Ara, salting sendiri.
"Hehe, Gala" cengir Atlas.
Sedangkan di kabin berwarna pink Gala dan Gavin sedang asik tertawa terbahak-bahak karena melihat ibu-ibu yang sedang membeli pop ice dengan helm dikepalanya.
"Gila itu ibu-ibu ga nyadar apa ya" ujar Gala dengan tawa yang belum reda.
"haha iya anjirt ko bisa-bisanya ga engeh" sahut Gavin.
Tiba-tiba suara tawa Gala terhenti begitu saja "Eh kita dosa ga si ketawain ibu-ibu" ucap Gala tiba-tiba.
"Eh iya ya, tapi bodo ah udah telanjur ini" ucap Gavin yang masih tertawa.
Di kabin Andres, Andres hanya diam dengan ponsel yang terus dia mainkan sesekali memotret suasana malam ini. Tidak sengaja netranya terarah pada seseorang berbaju serba hitam yang sedang melihat kearah kabin Ara dan Atlas. Andres semakin menajamkan matanya tapi setelah itu ia langsung memutuskan pandanganya dan kembali terfokus pada handphonenya.
****
ysbsygsbstsf siapa lagi ituuu??
seneng ga si mereka baikan? atau enakan ribut lagi? kayanya enakan ribut lagi ga siii?
ngomong-ngomong jangan lupa vote, komen, sama follow bagi yang belum follow. karena follow, vote dan komen itu gratis.
i love u guys 😘😘💖💓💕💘💞💓💘💖💗💟💟
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLAS [REVISI]
Teen Fiction"Aku cinta kamu Ra, tapi aku ga mau ngerusak persahabatan kita yang udah kita bangun sedari kecil..." Atlas Azra Danendra atau biasa dipanggil Atlas adalah seorang ketua geng motor yang bernama The Vegos dengan berlambang serigala. Atlas memiliki sa...