terpaksa ikhlas lalu terbiasa akan hal itu.
—Carissa Laura Artharin.Happy reading !
ini chapter khusus Carissa ya, ga suka skip aja.
****
Sekarang Carissa berada di taman dekat rumah Ara. Dia sedang menunggu seseorang namun orang tersebut tak kunjung datang.
"Ih mana si ko ga dateng-dateng" cibir Carissa.
Carissa sudah mencoba menghubungi Dafa—kekasihnya tapi tak juga di angkat. Tidak nyerah dia masih terus mencoba menghubungi Dafa sampai Dafa mengangkat panggilan tersebut.
"Halo yang?"
"Dafa kamu dimana si? aku udah satu jam lebih loh disini" tanya Carissa.
"Astaga sayang aku lupa, maaf aku ga bisa dateng aku lagi nganterin mamah aku kebutik temennya"
"Ih ko kamu ga ngabarin aku si? kan panas tau disini" kesal Carissa.
"Iya sayang maaf ya aku lupa"
"Ya udah deh gapapa, aku pulang aja"
"Iya sayang maaf ya? kamu hati-hati di jalan"
"Iya, salam buat mamah"
"Iya sayang nanti aku sampein"
Telefon dimatikan sepihak oleh Carissa.
"Ya udah deh gue kerumah Ara aja" gumam Carissa.
Saat hendak pergi Carissa melihat penjual es krim yang berada lumayan jauh dari jaraknya berada "Gue beli es krim dulu deh"
"Bang es krim coklat satu ya" pesan Carissa saat sudah ada di hadapan penjual es krim.
"Iya mba tunggu sebentar ya" ujar penjual es krim.
"Iya mas"
Sambil menunggu es krimnya jadi Carissa sibuk melihat pemandangan taman. Taman disini cukup ramai, ada yang pacaran, anak kecil yang sedang bermain, ibu-ibu yang sedang menunggu anaknya bermain dan masih banyak lagi.
Saat sedang melihat kearah kiri Carissa melihat dua sosok berbeda gender sedang berpegangan tangan dengan sesekali tertawa bersama. Hati Carissa terasa di cabik-cabik. Sakit, sakit saat melihat kekasihnya sedang bercanda tawa bersama wanita lain.
"Bang ini uangnya saya ga jadi beli deh saya buru-buru, makasi" setelah memberikan uang dua puluh ribu Carissa langsung pergi dari sana untuk menyusul Dafa yang sedang duduk di kursi taman.
"Dafa..." panggil Carissa saat sudah di belakang Dafa.
Dafa menoleh dengan raut kaget bercampur panik. Dafa berdiri menghadap Carissa "Sayang ko kamu disini?" tanya Dafa.
"Bukannya kita janjian disini?" tanya balik Carissa.
"Iya si, kamu ko belum pulang. Ayo kita pulang aku anter" ajak Dafa.
"Kamu ngapain sama dia? katanya lagi nganter mama kebutik temennya. Sejak kapan mama jadi muda?" tanya Carissa lagi.
"Iya tadi aku abis nganter mama terus tadi ga sengaja lewat sini pas mau pulang eh ketemu temen smp aku" jelas Dafa.
"Rumah kamu ga lewat sini, jauh lagi dari sini" ujar Carissa.
"Itu apa iya emang jauh tadi aku niatnya mau nyamperin kamu" elak Dafa.
"Kan kamu tadi tau aku mau pulang? ko kesini? udah lah kalo selingkuh-selingkuh aja" ujar Carissa yang sudah menjatuhkan air matanya.
"Engga sayang, aku ga selingkuh" elak Dafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLAS [REVISI]
Teen Fiction"Aku cinta kamu Ra, tapi aku ga mau ngerusak persahabatan kita yang udah kita bangun sedari kecil..." Atlas Azra Danendra atau biasa dipanggil Atlas adalah seorang ketua geng motor yang bernama The Vegos dengan berlambang serigala. Atlas memiliki sa...