18

607 39 3
                                    

Pada pas ya? atau udah selesai?
Komen di setiap paragrafnya yaa.

Happy reading !

****

"Ra" panggil Atlas

"Hm?" dehem Ara.

"Ara kalo ada yang mau ngomong hapenya taro dulu"

Ara menaruh ponselnya lalu menatap Atlas dengan satu alis terangkat "Kenapa?"

"Kamu ko ngehindar dari aku?" tanya Atlas.

"Ha? engga, Ara ga ngehindar" jawab Ara.

"Jangan boong, kamu kenapa?"

"Aku gapapa Atlas"

"Kata Andres kamu liat aku sama Alisa pegangan tangan?"

"Ya"

"Cemburu ceritanya?" ledek Atlas.

"Ga, ngapain cemburu"

"Gini deh ra, aku kan lagi joging niatnya mau ngajak kamu tapi katanya kamu mau full time bareng Andres kan? makannya aku ga mau ganggu, pas aku lagi joging tiba-tiba Alisa dateng nyamperin aku trus dia pegang-pegang tangan aku sampe hampir cium aku, cuma aku gamau" jelas Atlas.

"Masa?"

"Kamu kan tau aku ga suka banget sama dia" ucap Atlas.

Ara mengangguk "Iya sii"

"Nah kan"

"Tapi benerkan?" tanya Ara memastikan.

"Bener lah kan aku sayangnya sama kamu" jawab Atlas sambil mencubit pipi Ara gemas.

"Hm"

"Jadi dimaafin ga ni?" tanya Atlas.

"Iya deh di maafin tapi ada syaratnya" jawab Ara dengan senyum jahilnya.

"Dih ngapain senyum-senyum" ledek Atlas.

"Iii ya udah ga jadi dimaafin" ucap Ara sambil menekuk bibirnya kebawah.

"Eh becanda ih, ya udah apa syaratnya?"

"Nanti abis makan kerumah aku, tapi sebelum kerumah beli susu karamel dulu"

"Oke nona muda" ucap Atlas dengan senyum manis dan tangan yang bergerak untuk mengacak-acakan rambut panjang Ara.

****

Setelah makan tadi sesuai permintaan Ara kini mereka sudah ada di kamar Ara. Tapi sebelum itu mereka ke supermarket dahulu untuk membeli beberapa cemilan dan susu karamel.

Ara mengambil beberapa alat make up nya "Nah ini dia"

"Buat apa itu?" tanya Atlas.

"Buat make up in kamu" jawab Ara santai.

"Hah?"

"Make up in kamu, ih cepet sini" Ara menepuk-nepuk kasur disebelahnya.

Atlas melebarkan bola matanya. "Apa? di make up in? yang bener aja!" batin Atlas.

"Ra masa di make up in? yang bener aja!" tentang Atlas.

"Ih Atla katanya mau dimaafin gimana sii?!" kesal Ara.

"Yang lain aja deh ya ra?"

"Ga! ga mau!" bantah Ara.

"Fine!" ucap Atlas dengan wajah kesalnya. Lalu dia mendekat pada Ara.

Melihat Atlas mendekat Ara tersenyum penuh kemenangan lalu dengan cepat dia mengoleskan beberapa macam make up ke wajah Atlas.

Setelah selesai mendandani Atlas dia tersenyum melihat karyanya. Lalu dengan gerakan cepat dia mengambil handphonenya lalu memotret Atlas.

"Ih ko di foto!" Atlas berusaha mengambil handphone Ara dari genggamannya.

"Gapapa Atla, bagus ko" ucap Ara yang sedang melihat foto Atlas di handphonenya.

"Engga-engga apus!" kesal Atlas.

"Iiii ko di apus si kan bagus loh" ucap Ara dengan muka memelas.

"Raaa" panggil Atlas berusaha membujuk.

"Atlaaaa, ini tuh lucu janji deh ga di post"

"Serah deh ra" pasrah Atlas.

"Yeayyy!" girang Ara.

"Ra cuci ya?" Atlas menatap Ara dengan tatapan memohon.

Ara menoleh kearah Atlas lalu mengangguk "Iya deh"

Setelah Ara mengatakan itu Atlas dengan cepat berlari menuju kamar mandi yang letaknya ada di dalam kamar Ara. Dia langsung mencuci wajahnya dengan sabun cuci milik Ara. Setelah sekiranya bersih dia berjalan menuju Ara dan merebahkan tubuhnya disamping Ara.

"Ra, kamu lagi pms ya?" tanya Atlas sambil mengelus-elus perut ramping Ara.

Ara menoleh "Iya, ko kamu tau?"

"Kan kamu kalo dapet ga pernah ganti-ganti tanggal" ucap Atlas.

"Kamu ko apal si la?" tanya Ara.

"Sahabatan sama kamu dari masih cebong bikin aku apal sama kebiasaan kamu" ucap Atlas lalu mencolek hidung Ara.

"Iya ya? jadi kangen dulu deh. Manjat pohonnya pak udin cuma mau maling mangga" ucap Ara dengan kekehan di akhir kalimat.

"Haha iya trus kamu ikut manjat eh ga bisa turun, mana kamu pake rok ga pake celana pendek lagi kan celana dalemnya keliatan warna ungu" tawa Atlas.

"Iii Atlaaaa, malu ihhh" Ara menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Menutup wajahnya yang memerah karena ucapan Atlas.

"Ih sok-sok an malu, dulu mandi bertiga ga malu" ujar Atlas.

"Ih itu kan waktu kecil la"

"Woy, peluk-pelukan lagi!" ucap Andres yang langsung merebahkan tubuhnya di samping Ara.

"Apa si lo, ganggu aja!" Ara mendorong pelan tubuh Andres.

"Brisik lo!"

"Kalian lagi bahas apa si?" tanya Andres.

"Masa-masa waktu kita dulu loh bang" jawab Ara.

"Oh yang Atlas nangis gara-gara dia cemburu kamu punya temen baru yang dulunya rumahnya ada di depan rumah kita kan?"

"Ih apa si jadi bahas itu!" kesal Atlas.

"Oh iya hahaha mana ngadu bunda lagi" tawa Ara saat mengingat betapa lucunya saat Atlas marah padanya hanya gara-gara ia mempunyai teman laki-laki yang usianya sama sepertinya.

"Ih Araaaa" ucap Atlas setengah merengek.

"Udah-udah mending kita ke timezone yu udah lama kan kita ga jalan bertiga" ajak Ara.

"Ayoo!" seru Atlas dan Andres kompak.

****

nah kan Andres orang yang super duper cuek kalo uda sama Ara sama Atlas dinginnya ilang gatau kemana haha.

eh ya ini gada kan temen w yg baca? malu bet anjr kalo ada yang baca.

eh maaf kelamaan up ya?

anw tengkiyu pren udda bacaaa!
eh vote dulu ga siee?????

YANG VOTE CAKEP DEHH <3

lanjut gaaaaa??????

ATLAS [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang