16

606 32 3
                                    

Pagi ini Ara berangkat sekolah bersama Andres. Membuat anggota the vegos yang sedang berkumpul di parkiran terheran. Karena biasanya Ara akan bersama Atlas.

"Loh ra, lo ama Andres? biasanya ama Atlas" Gavin bertanya dahulu sebelum yang lain nya bertanya.

"Ya"

"Kenapa ra? lagi berantem?" tanya Alfie.

"Ga" jawab Ara singkat.

"Uset neng Ara tumben cuek biasanya paling happy kiyowok" celetuk Ucup yang sedang ikut berkumpul.

"Bacot lo ah!" Ara pergi menuju kelasnya meninggal kan anggota the vegos yang ada di sana semakin bingung.

"Kenapa tu ndres?" tanya Alfie.

"Ga tau" jawab Andres singkat.

"Ade abang sama aja!" kesal Gala.

Tin.. Tin..

Motor berwarna merah bercampur hitam memasuki kawasan SMA ASTRONESIA. Membuat siswi-siswi yang berada di parkiran memandangnya tidak kedip. Siapa lagi jika bukan Atlas?

Andres yang melihat Atlas datang langsung pergi begitu saja tanpa berucap. Membuat mereka yang ada di sana semakin bingung.

"Lah? Andres ko pergi?" tanya Atlas yang baru sampai di depan teman-temannya.

"Ga tau" kompak mereka.

"Eh las lo ribut ama Ara?" pertanyaan dari Alfie membuatnya mengerutkan dahinya.

"Hah? engga" jawab Atlas.

"Ko lo ga bareng dia?"

"Ga tau tadi gua jemput katanya udah pergi duluan, kenapa si emangnya?"

"Dia tadi berangkat sama Andres, trus juga tadi dia jutek banget ga kaya biasanya" jelas Gala.

"Trus tadi pas Andres liat lo dia pergi"

Penjelasan dari Gala makin membuatnya bingung.

"Lo ada salah kali ama dia" celetuk Alden.

"Ga ada"

"Mungkin lo ga nyadar salah lo dimana tapi sebenernya ada"

"Kemaren aja gua ga ketemu dia"

"Lah bukannya kalo hari minggu dia jalan-jalan sama lo trus?" ucap Gavin.

"Engga kemaren Ara sama Andres katanya mau full time bareng"

"Kemana aja?" tanya Alden lagi.

"Dia bilangnya mau joging, ke mall, makan bareng, sama liat-liat kota jakarta aja" jelas Atlas.

"Terus lo ga kemana-mana?" tanya Alden.

"Gue juga joging, tapi gua ga ketemu Ara tuh"

"Lo ada joging ama sapa gitu?"

Atlas mengingat kemaren dia bertemu wanita yang sangat dia benci "Tadinya gue sendiri tapi pas itu gua ketemu ama Alisa trus dia megang-megang tangan gue trus juga hampir cium gue"

Yang lain sontak kaget dengan pernyataan dari Atlas.

"Mungkin dia liat" ucap Alden yang sekarang sudah berdiri dari motornya.

"Udah ayo kelas, bentar lagi upacara" ajak Alden. Mereka ke kelas dengan berdampingan, tapi pikiran Atlas masi memikirkan tentang Ara. Ah apa kah Ara lihat?

****

Sudah 20 menit upacara berlangsung. Di pagi yang terik ini siswa-siswi di jemur untuk melaksanakan upacara. Ara merasakan panas yang luar biasa "Aduh panas banget lagi" keluh Ara.

"Eh ra lo gapapa?" tanya Carissa yang berada di samping Ara.

Ara menoleh lalu tersenyum tipis kearah Carissa "Engga, emang gua kenapa?"

"Muka lo pucet banget anjir"

Aurora dan Kanaya yang merasa bising di belakangnya menoleh.

"Kenapa si?" tanya Kanaya.

"Ini ni Ara mukanya pucet banget!" kesel Carissa.

"Eh iya ra muka lo pucet banget, mending ke UKS aja sana" sahut Aurora.

"Engga ah, gue masih kuat ko"

"Apaan lo lemes banget, ga sarapan lo ya?" Kanaya menatap Ara penuh curiga.

"Hehe" cengir Ara.

"Nah kan kebiasaan" omel Aurora.

"Aduh ko pala gue pusing ya" Ara memegang kepalanya yang terasa pening. Mana kepala sekolah lama banget lagi.

"Ke UKS aja sa—"

Belum sempat Carissa menyelesaikan ucapannya Ara sudah jatuh pingsan untung ada Noval yang sigap menahannya.

(Kalian masih kenal Noval kan? Noval teman Farhan. fyi Noval sama Ara satu kelas ya cug, n si Noval ini uda suka sama Ara dari dia kelas 10 cuma ga ada yang tau. Nah tadi dia ga sengaja denger obrolan Ara dkk)

Noval dengan sigap menahan Ara agar tidak jatuh lalu menggendongnya ala Bridal Style menuju UKS. Atlas yang melihat geram bukan main tapi dia juga cemas, cemas bagai mana kondisi Ara?

Sampai di UKS Noval merebahkan Ara di bangkar yang kosong "Eh beliin teh anget sama roti sana di kantin, trus ambilin minyak kayu putih" Noval memberikan selembar uang dua puluh ribu kepada adik kelas yang sedang berjaga itu.

Sedangkan yang satunya lagi mengambilkan minyak kayu putih. Beruntung UKS sepi jadi tidak banyak yang sakit atau pingsan "Nih kak"

"Thank" Noval mengambil minyak kayu putih tersebut lalu mengolesnya di leher Ara dan kening Ara. Tidak lupa menaruh di bawah hidung supaya Ara menghirupnya.

Aurora dkk datang dengan tergesa-gesa dan di susul anggota inti the vegos. Karena upacara sudah selesai jadi mereka di bolehkan keluar barisan.

"Gimana Ara?" tanya panik Andres.

"Gapapa bentar lagi bangun"

"Udah lo kasi minyak kayu putih?" tanya Aurora.

"Udah, cuma nanti lo kasih di perutnya gua ga berani" jelas Noval yang di angguki Aurora.

Noval berdiri dari duduknya "Gue pamit dulu, tadi udah gue beliin teh anget sama roti cuma belom dateng"

"Cepet sembuh ra" Noval mengacak-acak rambut Ara lalu pergi keluar begitu saja.

Atlas melihat semuanya. Ingin marah tapi Naufal sudah menolong Ara. Tapi kenapa harus ngacak-ngacak rambut Ara coba?" batin Atlas.

Atlas duduk di kursi tempat Noval tadi. Dia mengelus lembut tangan Ara. Sampai adik kelas yang tadi di suruh oleh Naufal datang dan memberikan pesanan Naufal tadi "Kak rora ni tadi pesenannya kak Naufal sama ini kembaliannya"

Aurora mengambil roti dan Teh hangat dari tangan adik kelas tadi "Oh iya makasih ya, itu kembaliannya ambil aja biar gue yang ganti nanti"

Aurora menaruh roti dan teh hangat di nakas samping Ara. Di saat itu juga Ara membuka matanya.

"Ra udah bangun?" pertanyaan bodoh itu terlontar dari mulut Atlas.

"Belum" jawab Ara kesal.

"Minum" gumam Ara yang masih bisa di dengar yang lain.

"Nih minum dulu" Atlas membantu Ara duduk lalu Ara meminum teh tersebut.

"Ke kelas"

"Kamu masi sakit"

"Mau ke kelas"

Mau tidak mau Atlas menurut mengendong Ara ala koala lalu di turunkan di mejanya. Untung saja tidak ada guru.

****

Hello guys janlup vote. komen. follow.

Nextt gaaa???

ATLAS [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang