Hppy reading!
****
Pagi ini di sekolah sangat ramai tepatnya di mading sekolah. Anggota inti the vegos yang baru saja datang merasa aneh. Jarang-jarang ramai dimading kalo bukan pengumuman dari sekolah.
"Itu ada apa deh?" bingung Gala.
"Iya ko rame banget" ujar Gavin.
Tiba-tiba Helen dkk datang menghampiri mereka semua.
"Hai lonte baru" sapa Helen pada Ara.
"Jaga ucapan lo!" marah Andres.
"Emang bener ko dia sering dipake om-om" ujar Helen.
"Maksud lo apa si? Gue ga ngerti!" kesal Ara.
"Udah lah ra, ngaku aja" ujar Nela—Kakel sok yang suka bully—Yang tiba-tiba datang bersama Fira.
"Iya tuh, ngatain gue jalang sendirinya yang jalang" ucap Helen.
"Seterah deh gue pusing!" ujar Ara lalu pergi menghampiri mading.
"Misi-misi" ujar Ara saat melihat banyak orang yang sedang berdesak-desakan.
"Eh awas si jalang dateng" ujar salah satu cewek kelas 12.
"Lo tuh jalang!" kesal Gavin.
Ara tidak menggubris cibiran-cibiran dari mereka semua. Dia sudah sampai di depan mading, betapa terkejutnya dia saat melihat banyaknya poster yang tertempel di mading dengan gambar wajahnya yang sedang bertelanjang bulat.
Bukan cuma Ara tapi Atlas dkk dan teman-teman Ara yang baru saja datang juga tak kalah kagetnya.
"SIAPA YANG MASANG-MASANG POSTER INI SIALAN!" marah Ara.
"Wah marah tuh berarti bener dong sering di pake" ujar laki-laki yang berdiri disana.
"Iya perjam berapa ra?" tanya salah laki-laki sedang duduk didekat mading.
"Jaga ucapan lo ya!" kesal Kanaya.
Ara melepas semua poster yang ada di mading dengan wajah marah yang sangat terlihat "GUE BILANG SEKALI LAGI SIAPA YANG MASANG-MASANG POSTER INI!"
"Udah ra, tenangin diri lo dulu" suruh Aurora.
"Ra ini ga bener" lirih Ara.
"Iya, gue percaya sama lo" ujar Aurora dengan menepuk bahu Ara dua kali.
"Udah ra, kita semua percaya sama lo" ujar Carissa lagi.
"Thanks girl"
****
Hari terus berlalu, banyak sekali yang mengcap buruk dirinya. Ara berusaha tidak perduli tetapi tidak bisa dan yang membuat Ara kesal bercampur sedih karena semua anggota the vegos juga membenci dirinya kecuali Zaky, Ucup dan Daniel.
Siang ini Ara berada di rooftop sekolah. Dia sangat bingung mengapa ada foto dirinya di poster itu? Padahal dia sama sekali tidak pernah melakukan itu sama sekali.
Brak!
Tiba-tiba pintu rooftop terbuka menampilkan enam orang lelaki disana. Mereka mendekat kearah Ara. Saat sudah di samping Ara mereka melihat kepala yang berdarah dan pipi yang basah karena air mata.
"Raa" panggil Atlas.
"Hm?"
"Itu semua boong kan?" tanya Atlas.
"Kalo pun gue bilang boong kalian ga bakal percaya kan?" ujar Ara.
Mereka diam.
"Kalian ga mungkin percaya kalo itu bukan gue!" ujar Ara lagi.
"Kita percaya itu bukan lo" Ara menoleh kearah Andres lalu dia terkekeh pelan.
"Basi bang, omongan lo doang percaya, tapi apa? Dalem hati lo semua masi bimbang kan itu gue apa bukan?" ujar Ara.
"Gue emang nakal tapi gue ga pernah sampe jual diri gue sendiri! Gue ga nyangka si bang sama lo sama Atlas, lo berdua kenal gue udah hampir tujuh belas tahun tapi lo berdua juga ikut-ikut ga percaya sama gue! Seharusnya lo semua tau sifat gue, senakal-nakalnya gue, gue ga pernah ada niatan jual diri!" lanjut Ara lalu ia berbalik badan untuk pergi dari sana.
Mereka semua diam terutama Andres dan Atlas yang sudah sejak kecil bersama Ara tapi mereka berdua malah lebih percaya dengan berita hoax yang beredar, Atlas juga kaget saat mendengar Ara memanggilnya dengan nama 'Atlas' bukan 'Atla' yang tandanya Ara sudah marah besar dengannya.
"Raa" panggil Atlas pelan.
"Jangan cari gue, gue mau sendiri dulu" ujar Ara lalu berjalan dengan cepat ke parkiran. Sampai di parkiran dia mengambil motornya dan langsung pergi dari sana. Untungnya guru-guru sedang rapat.
****
Kini Ara berada di salah satu Apartemennya. Lebih tepatnya ada di balkon kamarnya. Menikmati indahnya suasana malam dengan hembusan angin yang menerpa kulitnya dengan ditemani lagu yang membuat suasana makin tenang.
Sedari tadi sudah banyak sekali yang menelfonnya tapi ia tidak perduli memilih untuk mematikan GPS dan mematikan datanya.
Memejamkan matanya menikmati lagu yang terus berputar dengan hot cokelat ditangannya. Suasana malam ini sangat dingin tapi dia tidak perduli. Dia masih memikirkan masalah tadi pagi disekolahnya.
"siapa yang udah fitnah gue? Siapa yang ngelakuin hal bodoh kaya gitu? Apa salah gue?" pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi pikirannya. Dia sudah berusaha supaya tidak memikirkan itu semua tapi ternyata tidak bisa.
****
tipis tipis dulu ya kan.
kalian pasti tau lah siapa pelakunya ga mungkin si kalo ga tau hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLAS [REVISI]
Teen Fiction"Aku cinta kamu Ra, tapi aku ga mau ngerusak persahabatan kita yang udah kita bangun sedari kecil..." Atlas Azra Danendra atau biasa dipanggil Atlas adalah seorang ketua geng motor yang bernama The Vegos dengan berlambang serigala. Atlas memiliki sa...