40

431 34 3
                                    

Selamat membaca, semoga suka!
Jangan lupa vote dan komen untuk menghargai para penulis. Vote dan komen dari kalian, kebahagian para penulis. Jangan jadi pembaca yang menyebalkan haha. Terimakasih sudah membaca sampai chapter 40, cantik.

****

Kini Ara sedang berjalan di koridor sendirian. Saat ia sedang asik berjalan dengan lagu yang terus berputar dari aerphone–nya, tiba-tiba Atlas dan teman-temannya sudah berada di depannya.

“mau apa lo?” tanya Ara sinis.

“Ra. Kita mau ngomong penting, please dengerin kita dulu, ya?” ujar Atlas

Ara memutar bola matanya malas “Ya udah, cepet  ngomong” suruh Ara, malas.

“Ga disini ra” ucap Atlas lagi.

Ara berdecak malas “Ck. Ribet, ya udah dimana?” tanya Ara.

“Rooftop” jawab Atlas.

Setelah mendapat jawaban dari Atlas, Ara langsung pergi menuju rooftop begitu saja tanpa menunggu Atlas dkk. Saat sudah sampai di rooftop Ara duduk di sofa yang ada disana disusul Atlas dkk.

“Jadi?” tanya Ara.

“Kita mau minta maaf ra, kita nyesel banget udah ga percaya sama lo kita janji ga bakal ngulangin ini lagi” ucap Gavin memulai obrolan.

“Iya ra, kita bener-bener minta maaf. Kita baru sadar kalau ternyata kita salah” sambung Atlas yang diangguki Andres, Alfie, Gala dan Gavin.

Ara terdiam sejenak. Tiba-tiba kata-kata Adit terngiang dikepalanya, membuat Ara menghela nafas kasar “Udah lah kalian ga salah. Siiapa si yang ga percaya kalo emang ada buktinya walaupun itu editan, tapi tenang aja gue sama Zaky dan temen-temen yang lain lagi nyari siapa yang edit foto itu” ucap Ara lalu berdiri dari duduknya membuat yang lain ikut berdiri kecuali Alden.

“Jadi, lo maafin kita?” tanya Alfie yang dibalas anggukan oleh Ara. Melihat anggukan Ara mereka tersenyum tulus lalu memeluk Ara kecuali Alden yang hanya tersenyum tipis melihat itu.

Ara melepas pelukannya, melirik Alden yang masih dengan posisi duduknya  “Batu, lo ga mau peluk gue gitu?” tanya Ara sambil membuka lebar kedua tanganya.

Alden yang melihat langsung berdiri dan memeluk Ara yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri “Maaf, bocil cengeng” bisik Alden.

Ara melepas pelukannya lalu memukul tangan Alden pelan “Gue bukan bocil!”

“Dek, maafin abang ya? Maafin abang karena udah ga percaya sama kamu” ujar Andres.

“Gapapa abang” ucap Ara sambil merapihkan rambut Andres “Ya udah gue duluan, bay” sambung Ara lalu pergi dari sana.

“Baru juga baikan” gumam Atlas yang masih bisa di dengar yang lain.

“Biarin mungkin dia banyak urusan, udah ayo kelas”  ujar Alfie lalu pergi melangkah menuju kelas diikuti yang lain.

****

Ara sudah balik dari rooftop dan langsung pergi ke kantin menemui teman-temannya, tadi saat ingin ke kantin banyak sekali yang menyindirnya secara terang-terangan, tapi itu bukan Ara kalo dia peduli dengan semua yang diomongkan satu sekolah.

Saat sudah sampai kantin Ara langsung mendudukkan pantatnya dikursi samping Kanaya dan Daniel, dan langsung mengambil stick kentang milik Carissa yang berada di dekatnya.

"Kemana ra?" tanya Carissa.

"Disini" jawab Ara.

Carissa memutar bola matanya malas "Maksud gue, lo kemana aja tadi" ulang Carissa.

Ara mengangguk paham "Rooftop"

"Ngapain?" tanya Kanaya.

"Kepo lo kaya dora" celetuk Daniel.

"Dih apaan si lo? Lo tu ga di ajak!" ujar Kanaya, kesal.

"Nyenyenye"

"Lo ngapain ke rooftop ra?" tanya Aurora.

"Ngobrol"

"Sama?"

"Anggota inti the vegos"

"HAH? NGAPAIN?" teriak Carissa heboh.

"Ya allah ini anak, brisik banget si" ucap Zaky.

"Tadi Atlas sama yang lain minta maaf" jelas Ara.

"Terus lo maafin?" tanya Ucup.

"Maafin lah gimana juga mereka sahabat gue lagian mereka ga ikut bully gue, jelas mereka ga percaya sama gue orang itu buktinya kaya asli banget" jelas Ara yang di angguki yang lain.

Penjelasan dari Ara membuat salah satu dari mereka menggeram kesal, tapi sebisa mungkin ia tutupi agar tak ketahuan "Bangsat! Kebobolan gue!"

"Iya anjir awalnya gue ngira beneran tapi ga mungkin lah orang Ara selalu sama kita-kita kalo ga ama Atlas dan yang lainnya, tapi seharusnya mereka ga percaya karena kan mereka kenal lo lebih lama dari kita-kita" ujar Aurora. 

"Iya makannya itu, lagian ni pasti yang fitnah Ara ini bayar tukang ngedit yang bener-bener jago bayangin masa editan tapi bener-bener kaya nyata" ucap Daniel.

"Udah lah pusing gue, nanti biar gue yang cari tau sendiri" ucap Ara lalu pergi dari kantin.

"Mau kemana ra?" tanya Kanaya.

"Bolos"

Setelah itu Ara pergi dari kantin, tapi sebelum pergi dia sempat membeli dua susu karamel.

****

JIAKHHH CURIGA SAMA SIAPA LAGI NI??? GA BOLE CURIGAAN DOSA
XIXI NGAKAK ABIEZZZZZ💋💋💋

HELLOOO KETEMU LAGI HEHE
UDDA YA SEGINI AJA DULU, OKE? NANTI LANJUT LAGI
BAY BAY

JANGAN LUPA VOTE KOMEN DAN FOLLOW YA GUYSSS!

ATLAS [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang