43

380 31 4
                                    

Hai guys, ga kerasa ya besok udah puasa. Nanti malem taraweh, guys aku mau minta maaf ya kalo aku salah sama kalian, kalo ketikan aku ada nyinggung kalian. Semangat buat besok dan seterusnya, jangan budi ya karena budi abang akuu hehe .

****

Waktu istirahat sedang tiba membuat siswa dan siswi berhamburan keluar kelas untuk mengisi perutnya. Arkan berjalan sendirian di koridor kelas dua belas. Berjalan terus hingga sampai di pintu rooftop. Saat membuka pintu rooftop Arkan terdiam saat melihat beberapa anggota the vegos dan Ara dkk disana. Tangannya hendak menutup lagi pintu rooftop tapi suara seseorang membuat niat-nya ia urungkan.

"Arkan, sini gabung aja" celetuk Ara.

"No, thank" ucap Arkan, berbalik badan.

Saat hendak pergi dari sana tarikan seseorang membuatnya menoleh lagi. Dengan alis terangkat satu ia menatap lawan bicara-nya itu.

"Udah ayo gabung aja" tarik Zaky lalu mengajak Arkan bergabung bersama mereka.

"Nih" Daniel memberikan satu kaleng minuman soda.

"Thank"

"Yakin dia ga cepu?" tanya Gavin, memastikan membuat semua orang menatap Gavin.

"Kalo lo semua mau bahas hal penting biar gue pergi" ucap Arkan yang langsung di tahan oleh Ara.

"No, no, no. Tetap disini" ujar Ara.

"Udah gapapa, dia ga cepu kok" lanjut Ara.

"Oke, jadi?" mulai Andres.

"Gini bang waktu itu gue ga sengaja denger suara seseorang yang lagi telfonan di perpus, dia kaya lagi ngomongin Ara gitu tapi pas mau gue buka pintu-nya ada guru yang nyuruh gue cepet-cepet balik kelas, kemungkinan dia lagi ngerencanain sesuatu" jelas Zaky.

Mereka mendengarkan dengan baik. Diam-diam salah satu dari mereka ada yang menggeram kesal.

Atlas menyerngitkan dahi-nya "Kapan lo dengernya?" tanya Atlas.

Zaky memutar otaknya, berusaha mengingat hari itu "Ga lama, empat harian mungkin? Yang waktu kalian masih berantem, yang Ara ga mau ketemu kalian"

"Ah! Gue inget" ujar Ara dan Andres berbarengan.

"Lo.. denger itu waktu jamkos?" tanya Arkan.

Mereka semua menatap Arkan, terlebih lagi salah satu dari mereka yang sudah panas dingin.

"Ko lo tau?" ujar Zaky.

"Nebak"

"Jangan-jangan itu nek lampir?" ucap Gala.

"Gue rasa bukan" celetuk Alfie.

"Terus siapa?" tanya Gavin, frustasi.

"Mending kita selidiki dulu jangan asal fitnah orang sembarangan" ujar Ara.

"Iya gu-"

Tring...!

Suara bel berbunyi, tanda istirahat selesai. Arkan berdiri dari duduknya. Menyumpal telinganya dengan earphone lalu pergi dari sana. Tapi sebelum pergi Arkan sempat mengucapakan kata yang membuat semua yang ada disana terdiam.

"Udah bel, gue duluan. Saran gue kalo mau ngomongin ini lagi privat aja jangan semuanya tau, apa lagi musuh lo sendiri. Satu lagi jangan percaya sana orang walaupun itu sahabat lo sekalipun, banyak musuh dalam selimut" ujar Arkan lalu ia berlalu pergi begitu saja.

Semuanya terdiam mendengar ucapan Arkan. Mereka saling pandang dengan otak yang terus berfikir.

"Gue rasa dia tau sesuatu" celetuk Alfie membuat semuanya menoleh kepada Alfie. "Ga mungkin dia bilang kaya gitu tanpa tau apa-apa" sambung Alfie.

"Kayanya dia cuma iseng" ucap Kanaya.

Alden melirik Kanaya lalu ia terkekeh pelan, sebelum pergi ke kelasnya "Haha goblok" gumam Alden.

****

K

ini mereka semua sedang ada di markas the vegos. Bukan untuk membahas soal tadi. Tapi sekarang mereka akan pergi ke panti dan jalanan untuk membagikan beberapa makanan.

"Gimana udah siap?" tanya Atlas.

"Udah bos" jawab Gavin.

"Mainan, makanan, sama uangnya udah siap nih tinggal berangkat" ujar Alfie.

"Ya udah ayo berangkat" kata Atlas lalu mereka berbondong-bondong menaiki motonya di pimpin oleh Atlas.

Ara yang kali ini mengendarai motor sendiri berada di tengah-tengah Alfie dan Andres. Ara menoleh kebelakang melihat teman-teman-nya. Melihat itu Andres langsung menegur-nya "Ra, liat depan nanti jatoh"

Ara menoleh menghadap Andres dengan senyum tengilnya "Balapan yuu" ajak Ara.

Alfie yang ada di sebelahnya menggeleng-gelengkan kepala tak habis pikir dengan tingkah absur Ara.

"Ngga-ngga, apa-apaan si nyetir yang bener ra" ujar Andres membuat senyum Ara pudar, tapi seketika suatu ide muncul di otakn-nya. Melihat Atlas yang berada di depan membuatnya ingin menyusul. Menoleh ke Andres lalu ke Alfie dan langsung menancap gas menyusul Atlas.

Alfie dan Andres yang melihat itu membulatkan matanya "ARA! YANG BENER AJA, JANGAN NGEBUT-NGEBUT!" teriak Andres.

"Halo ganteng" sapa Ara saat sudah berada di samping Atlas.

Atlas menoleh melihat Ara yang sedang memamerkan deretan gigi putih-nya "astaga Ara, ngapain?" tanya Atlas.

"Nemenin Atla lah" jawab Ara.

****

HAI HAI
guys ayo dong komen sama vote nya jangan stuck di situ-situ aja, padahal kalian votte sama komen ga sampe semenit loh sedangkan aku yg ngetik sama berjam-jam bahkan hari, sebenernya vote dari kalian tu membantu banget loh semakin banyak yg vote tuh bisa jadi semangat buat para author-author apalagi author kecil kaya aku, aku ga maksa kalian vote cerita aku tapi aku harap kalian ngerti si hehe

yauda segitu dulu ya, jangan banyak-banyak nanti batuk.

jangan lupa vote yaa biar aynk jaehyun bangga haha.

dadah aynk nanti lanjut lagi 😘💋💖💘💞💕💓💗💖💝😘💟💞💘💝

ATLAS [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang