ATLAS [REVISI]

24

memilikimu adalah halusinasi, kamu objek yang nyata namun terasa fatamorgana
—Gavin Ivender.

Happy reading !

****

Setelah selesai berpeluk-pelukan kini mereka sedang menonton membuat mereka semua bosan.

"Eh main truth or dare yuu" ajak Ara.

"Ayo" seru mereka semua.

"Ya udah muternya pake ini aja ya" ujar Aurora sambil mengangkat botol plastik bekas ia minum tadi.

Semua mengangguk "Siapa yang muter dulu?" tanya Gala.

"Gue gue" ujar Ara.

"Ya udah ni" Aurora memberikan botol tersebut ke Ara dan langsung Ara puter hingga ujung botol mengarah pada Kanaya.

"Ya elah ni botol rese amat" ujar Kanaya malas.

"Truth or dare?" tanya Carissa.

"Truth" jawab Kanaya.

"Ya elah cemen amat" ledek Gala.

"Berisik lo ah"

"Oke, siapa cowo yang lagi lo suka?" tanya Alden.

Semua menengok kearah Alden. Jarang batu nanya kaya gitu ke cewe.

"Harus banget jawab?" tanya Kanaya ragu.

"Iya lah!" ujar Carissa.

"Emm inisial aja ya?"

"Ya udah iya cepet elah lama banget lo" kesal Gala.

"Em inisialnya A" jawab Kanaya.

"Anjay siapa tuu" ledek Ara.

"Udah ah jangan pada kepo, lanjut aja gue yang muter" ujar Kanaya dan langsung memutar botol itu dan ternyata ujung botol tersebut mengarah pada Gavin.

"Dare" ujar Gavin.

"Telfon cewe yang lo suka" suruh Ara.

Gavin mengangguk lalu mengambil handphonenya di saku celananya dan langsung menelfon cewe yang ia sukai.

Drrtt! Drrtt!

Deringan handphone Carissa mengalihkan pandangan mereka. Carissa melihat nama yang tertera di handphonenya. Matanya melotot saat melihat nama yang tertera di ponselnya.

"Angkat aja sa" suruh Ara yang tidak melihat nama yang tertera di ponsel Carissa.

"H-halo?" sapa Carissa gugup.

"Hm"

Setelah itu Gavin langsung mematikan sambungan telfon tersebut.

"Ha? gimana-gimana? jadi lo suka sama Carissa?" tanya Kanaya.

"Hm"